Gadis itu asyik memainkan stick co mayorettenya.Kadang berputar di atas kepala,kadang hanya berputar disekeliling pinggangnya.Upacara di alun-alun kota Tuban telah usai,peserta upacara juga sudah bubar,tapi kelompok drumband dari Sekolah Menengah Pertama ini masih harus menunjukkan aksinya beberapa saat lagi,berkeliling lapangan untuk kembali menuju sekolah yang tak jauh dari lapangan alun-alun kota.Tak jauh dari kerumunan penonton saat itu ada beberapa murid laki-laki dari SMAN 1 yang ikut menonton sambil duduk-duduk di tepi pagar.Beberapa diantaranya menggoda anggota drumband perempuan SMP terfavorit di kota Tuban ini.Riuh.Salah seorang diantaranya sibuk memperhatikan gerakan sang co Mayorette.Pandangan matanya tak sekalipun terlepas dari aksi sang gadis sambil tetap duduk di pinggir pagar lapangan.Ia terus menatap sampai salah seorang gurunya datang dan menegur,"He...ngapain kamu disini,ayo,kembali ke sekolah!"Sang remaja berseragam putih abu-abu itu terkejut tapi tetap tak beranjak dari tempat,"Bu,sebentaaaaaarrr..lagiiii..."pandangan matanya tetap ke arah sang gadis co mayorette."Heh!Kamu lihat siapa?""Mayorette nya Bu....!!!" jawab teman-temannya serentak sambil menggoda.Murid SMA tadi tersipu-sipu."Hayoo....Ibu kasih tahu ke Ibunya mayorette itu lho,Ibu kenal,"sang Ibu guru akhirnya ikut menggoda setelah melihat ke arah yang ditunjuk.
Singkat kata, Ibu guru yang manis ini menceritakan kejadian tersebut ke Ibu sang gadis, saat bertemu tak lama setelah hari itu.Kontan sang Ibu berkata ke guru SMA itu agar menyuruh anak muridnya datang berkunjung ke rumah.Sang gadis yang mendengar dari balik pintu hanya tertegun,tak tahu apa maksud perkataan sang ibu dan ibu guru manis itu.Beberapa hari kemudian murid lelaki SMA yang nekat itu memang benar-benar datang ke rumah sang co mayorette.Gadis itu menyambutnya baik sebagai seorang teman.Sehari,dua hari,tiga hari,seminggu,duaminggu dan entah berapa minggu telah berlalu.Gadis co mayorette itu masih tetap menerima lelaki muda yang selalu menjadi penonton yang setia setiap kelompok drumbandnya beraksi.Semua orang bilang lelaki muda itu menyukainya,mendekatinya dan ingin menjadi "lebih"dari seorang teman bagi si gadis.Tapi si gadis,dengan keluguannya tak pernah mengerti apa maksud semua itu.Ia tak tahu soal pacar.Ia tak mengerti untuk apa harus punya pacar.Untuk apa ia berpacaran.Semua konsep tentang berpacaran tak pernah mampir di kepalanya pada saat itu.Yang ia tahu hanyalah berteman dan berteman.Semua makhluk lelaki di bumi ini adalah hanya sekedar teman bagi dirinya.Waktu berjalan cepat.Lelaki muda itu tiba-tiba menghilang karena harus mengikuti keluarganya yang berpindah ke kota yang lain.Sang gadis co mayorette itu pun tak lama kemudian juga harus mengikuti orangtuanya berpindah ke kota yang lain.
Pertemanan mereka kandas ditengah jalan.Tanpa ada kata-kata perpisahan keduanya akhirnya menemukan jarak yang terbentang tak terbatas.Kadang si gadis bertanya dalam hati adakah sang lelaki muda itu masih mengingatnya sebagai seorang teman meski hanya sedetik waktu dalam kehidupannya.Kini,setelah puluhan tahun berlalu si gadis dan lelaki muda itu sama-sama telah memiliki kehidupannya sendiri.Demikian juga dengan ibu guru manis yang tak pernah lelah menggoda di masa lalu.Mereka semua memang belum atau mungkin juga tak pernah dipertemukan lagi oleh takdir namun sepenggal kisah usang itu kadang masih indah untuk dikenang,paling tidak bagi si gadis.Oya,lelaki muda itu kini telah berkeluarga dan berkiprah sebagai seorang perwira menengah senior lulusan AKABRI Angkatan Laut.Sang Ibu gurupun tak lama kemudian berhenti mengajar dan menjadi istri seorang perwira menengah senior di kepolisian,mempunyai keluarga yang berbahagia dengan dua orang anak.Sedang si gadis co mayorette itu kini telah menjadi ibu dari seorang anak laki-laki yang manis,istri seorang perwira menengah Polisi.Ya, gadis co mayorette itu adalah aku duapuluh tiga tahun yang lalu.
Singkat kata, Ibu guru yang manis ini menceritakan kejadian tersebut ke Ibu sang gadis, saat bertemu tak lama setelah hari itu.Kontan sang Ibu berkata ke guru SMA itu agar menyuruh anak muridnya datang berkunjung ke rumah.Sang gadis yang mendengar dari balik pintu hanya tertegun,tak tahu apa maksud perkataan sang ibu dan ibu guru manis itu.Beberapa hari kemudian murid lelaki SMA yang nekat itu memang benar-benar datang ke rumah sang co mayorette.Gadis itu menyambutnya baik sebagai seorang teman.Sehari,dua hari,tiga hari,seminggu,duaminggu dan entah berapa minggu telah berlalu.Gadis co mayorette itu masih tetap menerima lelaki muda yang selalu menjadi penonton yang setia setiap kelompok drumbandnya beraksi.Semua orang bilang lelaki muda itu menyukainya,mendekatinya dan ingin menjadi "lebih"dari seorang teman bagi si gadis.Tapi si gadis,dengan keluguannya tak pernah mengerti apa maksud semua itu.Ia tak tahu soal pacar.Ia tak mengerti untuk apa harus punya pacar.Untuk apa ia berpacaran.Semua konsep tentang berpacaran tak pernah mampir di kepalanya pada saat itu.Yang ia tahu hanyalah berteman dan berteman.Semua makhluk lelaki di bumi ini adalah hanya sekedar teman bagi dirinya.Waktu berjalan cepat.Lelaki muda itu tiba-tiba menghilang karena harus mengikuti keluarganya yang berpindah ke kota yang lain.Sang gadis co mayorette itu pun tak lama kemudian juga harus mengikuti orangtuanya berpindah ke kota yang lain.
Pertemanan mereka kandas ditengah jalan.Tanpa ada kata-kata perpisahan keduanya akhirnya menemukan jarak yang terbentang tak terbatas.Kadang si gadis bertanya dalam hati adakah sang lelaki muda itu masih mengingatnya sebagai seorang teman meski hanya sedetik waktu dalam kehidupannya.Kini,setelah puluhan tahun berlalu si gadis dan lelaki muda itu sama-sama telah memiliki kehidupannya sendiri.Demikian juga dengan ibu guru manis yang tak pernah lelah menggoda di masa lalu.Mereka semua memang belum atau mungkin juga tak pernah dipertemukan lagi oleh takdir namun sepenggal kisah usang itu kadang masih indah untuk dikenang,paling tidak bagi si gadis.Oya,lelaki muda itu kini telah berkeluarga dan berkiprah sebagai seorang perwira menengah senior lulusan AKABRI Angkatan Laut.Sang Ibu gurupun tak lama kemudian berhenti mengajar dan menjadi istri seorang perwira menengah senior di kepolisian,mempunyai keluarga yang berbahagia dengan dua orang anak.Sedang si gadis co mayorette itu kini telah menjadi ibu dari seorang anak laki-laki yang manis,istri seorang perwira menengah Polisi.Ya, gadis co mayorette itu adalah aku duapuluh tiga tahun yang lalu.
No comments:
Post a Comment