“Kita foto Buuu...di Kayangan Api saja...” Maut benaaaarrrr rayuan Bu Nuril.Tak tega juga melihat Ibu-Ibu yang sepertinya haus beraction depan kamera.
Aku sendiri tak menyangka sedemikian parahnya demam poti-poti melanda Ibu-Ibu sejak aku bergabung di Kepengurusan Wilayah.Jika ada yang protes,salahkanlah dakuuuuu!!
Kayangan api menurut cerita dahulu adalah tempat petilasan seorang empu pembuat keris pada jaman Majapahit yakni Ki Kriya Kusuma.Pada saat itu Ki Kriya Kusuma mengasingkan diri ke tempat ini dan melakukan tapa sambil membuat keris yang akhirnya terciptalah salah satu kerisnya yang diberi nama “Dapur Jakung luk telu Blong pok Gonjo”.
Tempat Semedi Ki Kriya untuk membuat keris
Di Kayangan Api selain ada sumur besar tempat berasalnya api yang tak kunjung padam itu juga terdapat seperti semburan air bercampur lumpur dan belerang yang konon dahulu juga dipakai Ki Kriya Kusuma untuk mencuci kerisnya.Apinya sendiri sering diambil apabila ada upacara penting seperti yang pernah dilaksanakan yakni pada saat akan Jumenengan Ngarsodalem Hamengku Buwono X.Kemudian selain dijadikan sebagai obyek wisata,di Kayangan Api sendiri sering dilaksanakan upacara lain seperti upacara Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro dan ruwatan massal.
Sumur api,lho kok dikelilingi bidadari?
Ibu-Ibu sendiri begitu kendaraan tiba di lokasi langsung tak mau kehilangan waktu untuk berpoti-poti.Gaya teruuuuussss!!Cckk cckkkk....kalau anak dan cucu mereka melihat kelakuan Ibu atau Neneknya dijamin mereka akan geleng-geleng kepala.Padahal apinya sendiri jika siang hari tak kelihatan di foto tapi gaya mereka sampai jungkir balik,nggak kukuuuuuu!!
Gaya apa sih ini??
Selain berfoto di Kayangan Api,Ibu-Ibu juga sempat minta berfoto di sawah-sawah.Begitu melewati hamparan padi langsung minta turun dari mobil ”Foto di sawah dulu Bu!” Padahal ya ampyuuunnn saat itu terik mentari hampir membakar ubun-ubun tapi dengan cueknya mereka tetap pasang gaya depan kamera.Klik.Klik.
Ditengah sawah dengan Enggar PHL kantor
Si manis penunggu jembatan
Masih di dekat sawah,Ibu-Ibu mengajak foto dibawah jembatan.Haaaah??Serius??!!Berasa jadi si manis penunggu jembatan!Halaaahh....mereka kok lebih heboh dari Mis Muter-muter yak??
AMIT-AMIT JABANK BEBEEEEEKKKKKK!!!
14 comments:
bolehkan aq mampir kenalan setelah membaca artikelmu....
Boleeehh..salam kenal untuk orang sulsel :)
wowww....kena virusmu semua dith
yaelaaaahhh itu nama kerisnya puanjaangg amer yah... dapur apaaaa... huahuhahuhaaa...
nah tuh ibu2 udah pada keracunan gaya narsismu tuh jud hahahah
poti-poti ngga kenal usia ya dith..hehe..
jalan2 terus..aku kapan diajak..hiks
paling nyentrik potonya pas di swah tuh, alami banget suasananya.
wahh wah jadi ngiler nih pengen k jawa... hemmm
Wahh..Ibu2 nya masih pada narsis.. wakakka...
wih mantap2 gayanya......ceeeesssss awas jatoh kebanayakan gaya wakkwakk
kalau poti-poti dianggap virus, kemana hendak kucari imunisasinya? hehe.. btw saya yang asli seasli aslinya bojonegoro saja belum pernah ke sana. salut...
mba dari bojonegoronya jauh ga? poti-pori apa'an sih? hehehe
Your post is very interesting, i have bookmarked your blog for future referrence
Ketoke pas nih jadi menteri pariwisata dan kuliner, tak dukung mbok kalo ada pilihan mentri :D
Wow seru banget miss.. sampai ada yang di gotong he he he
Post a Comment