Sabtu kemarin saat berada di Yogyakarta,aku sempat janjian dengan salah seorang teman baikku,Tina untuk jalan-jalan bareng.Selain reunian karena sudah lama kami tak jumpa(sekarang Jeng Tina tinggal di Kalimantan Timur)kami juga berjanji akan menyalurkan hobby muter dan 'dijepret-jepret'.Dan kami memutuskan untuk sama-sama mencari candi yang berada di Muntilan dan sekitarnya yang dekat dengan rumah ortu Jeng Tina.
Baru kutahu ternyata di Muntilan juga terdapat beberapa candi yang meskipun sudah tak utuh lagi namun menarik juga untuk dikunjungi,antara lain Candi Pendem,candi Asu Sengi juga candi Ngawen.Karena jarak candi Asu dan candi Pendem berdekatan maka kami memutuskan untuk menuju kesana.Eh,tapi kok laper ya, rasanya perlu diisi dulu nih perut sebelum acara muter,mampir dulu ah nyoba nasi sop empal Bu Ngalim.Kata Jeng Tina sih ini masih saudara Sop Empal Bu Haryoko Muntilan yang terkenal dan pernah kucoba itu.Oke deh,nyam nyam...rasanya pun hampir tak jauh berbeda,kenyaaaang..!!
Tujuan pertama yang gampang dicari(meskipun sempat nyasar kebablasan)adalah candi Asu Sengi.Terletak di Desa Candi Pos,Kelurahan Sengi,Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.candi Asunya sendiri sudah tak utuh lagi,berbentuk bujursangkar dan atapnya sudah tak ada,tingginya sendiri sekitar 2,5 meter.Konon disini dulu diketemukan beberapa prasasti,sayang yang katanya ada patung nandi pun tak kutemukan,hmmm sebelah mana sih??Apa sudah dipindahkan atau malah hilang ya?
Setelah melancarkan aksi narsis,kami bertemu dengan seseorang yang bernama Pak Sunyoto yang menjelaskan bahwa ada candi lainnya di dekat candi Asu tersebut,yakni candi Pendem,namun untuk sampai disana kami harus berjalan kaki karena tak bisa dilalui oleh kendaraan.Sempat ragu juga sih,tapi karena Pak Sunyoto yang sepertinya sedang kerja di kebun itu(karena mirip pendekar bersenjata clurit)mau mengantarkan kami akhirnya berangkat juga deh,lewat pematang sawah,jembatan kecil dari bambu yang bikin jantung mpot-mpotan,maklum deh nggak pernah lewat.Malu sih sama jeng Tina yang piawai sekali melewati jalan-jalan tersebut,aduh maaakk...sudah lama nih nggak outbond!
Di samping kami ternyata ada sungai Pabelan yang airnya jernih terdengar deras,ohhh ingin sekali rasanya main di sungai tersebut kalau tak melihat medannya yang bikin aku mundur tak ingin turun kesana,curam bo'!
Bolak balik aku nanya,"Aduuh jauh nggak sih ini candinya?"lumayan ngos ngosan.Tapi Pak Sunyoto bilang dekat saja.Aaahhh...'dekatnya' Pak Sunyoto tentu 'jauh'sekali bagi kami hahaha!
Akhirnya kami sampai juga di Candi Pendem yang kelihatan agak lebih besar sedikit dibanding candi Asu.Wah ada seperti sumurnya juga ditengah-tengah seperti yang terdapat di candi Asu.Hmm...sempat bingung juga,itu sumur kosong buat apa ya.Setelah browsing ternyata ada kemungkin dahulu ini dipakai untuk menghormati arwah Raja atau sesepuh yang dihormati gitu.Tapi ngeri juga untuk melongok ke dalam sumur takutnya kejungkel n jatuh hehe...
Di Candi ini pula ada hiasan dinding yang unik juga,seperti sosok orang yang mengangkat sesuatu,selain itu paling seperti gambar burung dan bunga.Tak semua sisi dinding candi ada reliefnya.Sayang sekali,sepertinya sudah banyak batu yang hilang.Karena sudah jauh-jauh jalan kesini dan menenpuh medan yang bikin surprise nggal afdol dong kalau tak berfoto....cihuyy foto-foto lagi :)Halah! kapan capeknya nih kalau soal berfoto....padahal ampuunn...siang itu cuaca panas banget,lumayan buat menggosongkan kulit(yang sure,sudah gosong dari sananya)
Setelah puas melihat lihat kami melanjutkan perjalanan lagi.Kali ini menuju lokasi air terjun Kedung Kayang yang berada dekat Puncak pass Ketep,berada di jalur Blabak-Boyolali,tepatnya di Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan.Pertama sih jalannya semangat 45,tapi begitu melihat jalannya bikin ngos-ngosan,ehh ternyata harus memutari bukit lagi deh,ampun dijeeeee! Ga kuat nih,mana sepanjang jalan ada bau-bauan tidak sedap pula,halah! Sepertinya sih bau pupuk gitu.Puyeng! Akhirnya menyerah dengan sukses deh....panteesss..kebanyakan yang kesana kok para ABG ya??Ternyata kami harus menyadari bahwa kami sudah 'sepuh' wakakakkkk!!
Akhirnya kami hanya berfoto-foto saja dari atas...itu juga mungkin baru sepertiga perjalanan menuju lokasi air terjunnya.Memalukan! Kami kembali dengan cekikikan sendiri terutama saat menyadari bahwa kami sudah 'simbah-simbah.Meskipun demikian tak mengurangi rasa happy karena hari itu kami dapat bercanda ria,bertemu kembali dan melaksanakan acara muter yang selalu kami sukai.Perjalanan Sabtu sore itu diakhiri dengan nyicipi ikan bakar,ayam goreng kremes dan cah caisim di "Waroeng Kampoeng".
Thanks Jeng Tina,meskipun acara muter kali ini agak menguras tenaga dan membuat kaki Jeng Tina pegel pegel,hehehe....sampai berjumpa kembali di acara muter kita selanjutnya!
Tuesday, September 29, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
pertamax gak nih... lahhh... ada jg candi pendem yak... kirain cuma benteng pendem aja yg ada di cilacap hehehe..
Candi pendem... baru denger nih namanya. Makasih ya sharing jalan-jalannya
selamat idul fitri : maaf lahir bathin, mnal aidzin fal faidzin
kapan ke sby ? utk jelajah kota tua .
Mbak Lylaaa...makasih ya komennya,maaf baru cek blog...
Hmmm kalo benteng pendem kyk gimana ya mbak?pengen liat euy!
Pondokku: makasih juga mas dah mampir :)
Kang Eko: maaf lahir bathin juga ya mas...ke surabaya sering,tapi blm sempet ke kota tuanya hehe...coba besok deh mas :)
wah..belum pernah ke candi pendem
ama candi prambanan sebelah mananya
Post a Comment