Setelah kota Balikpapan,kali ini giliran Samarinda dan Tenggarong yang diubek-ubek Mis MM dan teman-teman.Aku dan Mbak Tina menuju Samarinda dan Tenggarong dengan menggunakan transportasi darat/travel Kangoroo dari Bandara udara Sepinggan (terminal Lion) Balikpapan.Wahhh nyaman juga ternyata naik travel.Perjalanan ditempuh kurang lebih 2 jam untuk sampai di kota Samarinda yang terkenal dengan maskotnya Ikan Pesut.Semangat '45 berkobar,meski ditengah jalan sempat 'teler' gara-gara kondisi jalan yang tak bersahabat,huaaaaa!
Tiba di Samarinda kurang lebih pukul 9 kami dijemput Bu Sis yang tinggal di kota ini.Sambil melewati sungai Mahakam kami menuju Depot Anggrek yang berada di Jl.Yos Sudarso untuk sarapan.Menu pagi itu adalah sop buntut,sumsum dan...jreng-jreeeng...telur penyu!Hmmm rasanya agak aneh gitu buat yang tak terbiasa,tapi tetap enaaakkk :D Setelah makan kami memutuskan untuk langsung menuju kota Tenggarong yang ditempuh kurang lebih tiga puluh menit saja dari Samarinda.Disana telah menunggu kami Mas Nur Setiawan bersama Sandra istrinya dan kedua anaknya yang lucu-lucu.
Sebelum bertemu mereka di Museum Mulawarman,kami sempat mampir berfoto di Taman Baca yang terdapat jam Bentong,yakni tugu yang ada jamnya dan dikelilingi oleh taman.Tak jauh dari jam Bentong itu sendiri terdapat jembatan Kutai Kartanagara yang total panjangnya kurang lebih 580 meter dan jarak antar tiang utama adalah 270 meter.Waaahh...keren juga lho pemandangan disini!
Dari jam Bentong kami menuju ke Museum Mulawarman yang beralamat di Jl. Diponegoro 26 Tenggarong.Akhirnya bisa bertemu dengan Mas Dwi Nur dan keluarganya juga nih!Seruuu...keliling museum ditemani mereka dan kebetulan pada saat itu museum sedang ramai juga karena dikunjungi oleh rombongan pelajar.Kita seperti diingatkan kembali bahwa di kota itulah terdapat Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia yakni Kutai Martadipura yang terdapat di daerah Muara Kaman Hulu tepatnya (Kabupaten Kutai Kartanegara).
Museum Mulawarman sendiri membagi beberapa ruangnya untuk mendisplay koleksi yang terdapat di museum tersebut menjadi : Ruang I (Koleksi Sejarah) yang berada di teras, Ruang II berisi peninggalan Kesultanan Kutai antara lain ada singgasana dan juga arca lembu Suana yang merupakan lambang Kesultanan Kutai Kartanegara.Mungkin ada yang ingat bahwa lembu Suana ini juga dijuluki sebagai Paksi Liman Gangga yaksa yang berarti berbelalai seperti gajah,bersayap seperti burung,bertanduk menyerupai lembu,bertaji seperti ayam,bersisik seperti ular,bermahkota bak raja dan bermuka mirip raksasa.
Ruang berikutnya ada Ruang III (Koleksi Sejarah dan Filologika),Ruang IV yang memajang benda-benda yang dikeramatkan dan hanya dipergunakan pada saat upacara-upacara magis,antara lain : Gong Raden Galu,Baju Rantai dan masih banyak lagi. Ruang V memamerkan gamelan yang berasal dari Yogyakarta,kemudian Ruang VI adalah aula Istana.Ruang VII terdapat koleksi Arkeologi seperti yupa dan arca Dewi.Jumlah keseluruhan Ruang di Museum sendiri sampai berjumlah dua puluh. Oya,museum ini buka setiap hari lho,dari pukul 09.00-16.00 WITA,termasuk hari libur Nasional.
Masih belum capek berkeliling,kamipun digiring ke Museum Kayu Tuah Himba yang tidak jauh dari Kawasan Waduk panji Sukarame.Hmmmm...museum yang berisi koleksi berjenis kayu ini terasa agak seram dengan adanya koleksi dua ekor buaya yang diawetkan.Buaya berukuran besar itu ternyata pernah menelan korban manusia.Huaaaaa....seyeeeemmm!
Cuaca yang panas rupanya ikut andil menguras tenaga kami juga nih...akhirnya kami sudahi kunjungan ke Museum kayu dan kami diajak makan siang di RM Tepian Pandan Jalan Diponegoro.RM itu benar-benar di tepian sungai,dan bila air pasang maka RMnya juga ikut terendam.Btw,makanannya yummy!Ikan,udang dan segala macam makanan yang lezat kami santap bersama.Tak terasa kami telah kekenyangan sangaaattt....dan...mengantuk hahaha! Terimakasih banyak mas Dwi Nur dan Sandra yang telah menemani serta menjamu kami.Jangan kapok-kapok yaa :D meskipun pertemuan kita yang cukup singkat,namun Mis MM sangat bersyukur bisa menyempatkan diri bertemu dengan keduanya.Berharap bisa bertemu lagi suatu saat!
Hmmm...meski kantuk mulai menyerang,kami bertiga,Mbak Tina,aku dan Bu Sis pantang menyerah.Terutama Bu Sis yang telah repot-repot mengantar kami juga berkeliling.Dari Tenggarong (meski tak sempat mampir ke Pulau Kumala) kami kembali lagi menuju kota Samarinda.Ada yang belum kami datangi...berfoto di depan maskot kota tersebut dan dipinggiran sungai Mahakam.Oya,juga berfoto di depan Islamic Centre yang wooww...indah!
Rasanya masih kurang saja waktu untuk mengenal Samarinda lebih dekat.Namun kami harus segera berangkat ke kota Bontang yang akan ditempuh dengan perjalanan darat dan memakan waktu kurang lebih tiga jam.Ayoooo semangaaattt!
Kamipun akhirnya berpisah dengan Bu Sis dan melanjutkan perjalanan berikutnya ke Bontang.Terimakasih banyak Bu Sis! Bye bye....selamat tinggal pula kota pesut yang takkan terlupa...
*To be continued*
Friday, May 27, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
blog yang seru..
nice post..
blog walking ya mbak..
http://unsnews.blogspot.com
Thank you unsnews,segera meluncur
Post a Comment