Friday, August 22, 2008

JALAN-JALAN YUUK...!!!

Beberapa teman dari dunia maya (Friendster,Multiply,Facebook atau Tagged ) selalu mengomentari ketika aku upload foto-foto terbaru setelah pulang dari bepergian.Ada yang komentar,"Jalan-jalan lagi??Cape deehh..." atau,"Mbak nggak capek jalan-jalan terus?" dan masih banyak komentar maupun pertanyaan semacam itu.Lebih parah lagi ketika ada yang "menuduh"ku banyak uang sehingga bisa sering-sering bepergian,hahahaha!!Tentu saja yang ini tidak benar.



Aku cuma seorang Ibu rumah tangga biasa yang tak mempunyai karir di bidang apapun.Jadi satu-satunya pemasukanku hanyalah mengandalkan gaji suami yang seorang anggota Polisi.Selama ini orang pasti menganggap aku punya budget khusus yang dipersiapkan untuk kesenanganku yang satu itu,travelling.Padahal sama sekali tidak.Aku suka sekali bepergian,namun tak pernah memaksakan keinginan untuk bepergian ke tempat yang tentu saja tak terjangkau kocek.Dan untuk diketahui,hobbyku ini berlangsung sudah lama,sejak aku belum menikah dan punya anak.



Bagiku bepergian bisa kemana saja,tak harus tempat yang jauh dan memakan banyak waktu maupun menguras isi dompet.Sebagai contoh,bila sedang bokek maka cukuplah bagiku bepergian ke tempat yang dekat-dekat saja.Sekitar Bojonegoro inipun cukuplah.Jujur,aku pernah 'hanya' berjalan-jalan menikmati hutan jati yang cantik dan kebun jagung milik orang yang mempunyai pemandangan indah berupa sungai di dekatnya,yang kesemuanya tadi hanya berjarak beberapa kilometer saja dari rumah,hahaha!Namun,meskipun hanya berjalan-jalan di hutan jati aku sudah merasakan kenikmatan luar biasa yang tak bisa dibandingkan dengan apapun di dunia ini.Merasakan keindahan alam tak harus pergi jauh-jauh atau bahkan keluar negeri,bukan?Di Nusantara ini begitu banyak tempat yang bisa kita kunjungi dan kita nikmati keindahan alamnya.



Bila aku bisa berkesempatan jalan-jalan sampai jauh dan keluar negeri itu semuanya hanyalah nasib baikku.Ya,aku mengatakannya nasib baik.Karena tanpa membutuhkan budget yang besar dan proses yang berbelit-belit aku bisa melakukan hobby travellingku ini.Sebagai contoh,aku pernah dengan mudahnya melancong sampai ke negara Inggris karena pada saat itu Bapak sedang sekolah di sana.tentu saja kesempatan ini tak kulewatkan.Aku bisa menebeng di Flat Bapak di Bath yang kebetulan Bath adalah salah satu kota tujuan wisata di Inggris.Dapat dibayangkan betapa senangnya aku bisa jalan-jalan mengelilingi kota Bath,Oxford dan juga kota-kota disekitarnya ditemani beberapa teman summer course dari City of Bath College.Kesempatan jalan-jalan keluar negeri yang tak terduga lainnya adalah saat bepergian ke Batam dan ditawari untuk menyeberang ke Singapore.Waaaaahhhh...siapa yang tak mau?Dengan modal berfoto untuk kartu identitas yang tak berbelit-belit prosesnya akupun dengan mudahnya sampai ke negara tetangga itu.Terus terang harus aku katakan nasib baiklah yang selama ini menyelimutiku,terutama dalam hal travelling.Bahkan ketika bepergian ke dalam negeripun tanpa mengeluarkan budget banyak aku bisa mewujudkannya.Selalu saja ada jalan yang memudahkan.Seperti misalnya hotel dan transportasi selama di tempat tujuan kadang aku bisa mendapatkannya dengan mudah karena selalu saja ada teman yang menawarkan secara gratis,hahaha!Paling-paling aku hanya mengeluarkan anggaran untuk makan dan transport ke tempat tujuan.Kadang aku merasa tak enak juga bila 'merepotkan' teman-teman ditempat tujuan,tapi bila tak memberitahu mereka kadang malah aku yang susah.Pernah sekali waktu aku diam-diam pergi ke Sulawesi dan ternyata secara tak sengaja aku bertemu seorang teman yang langsung marah-marah karena merasa tak kuberitahu aku bepergian ke tempatnya.Serba salah kan,tak mau merepotkan malah kena semprot karena ternyata mereka senang-senang saja direpotkan,haha!Thank you,guys!


Ada yang bertanya,tempat mana yang paling berkesan yang pernah kudatangi...fiuuhh,susah menjawabnya,karena bagiku semua tempat sangat cantik dan berkesan.Semua mempunyai keindahannya tersendiri yang sulit untuk dibanding-bandingkan,even,untuk hutan jati maupun kebun jagung milik orang yang kuceritakan di atas.Namun bila boleh jujur,Banda Neira adalah salah satu tempat yang sangat kuidamkan untuk datang kembali kesana.Lautnya cantik!Pemandangan gunung berapinya fantastik!Mendiang Putri Diana pun bahkan pernah mengunjungi tempat tersebut.Masih terekam di memory saat aku dan Hanny,sahabatku,berdua berkeliling pulau tersebut dengan menggunakan sepeda yang disewakan.Istana mini peninggalan kolonial Belanda menjadi salah satu tempat yang kami kunjungi.Demikian juga rumah-rumah tempat pengasingan dari Bung Hatta dan Sjahrir yang berada di gang-gang kecil perumahan penduduk di pulau ini.Buat yang suka menyelam,keindahan lautnya wajib dikunjungi.



Tempat lain yang masih kuingat dengan baik adalah Toraja.Rumah-rumah adat masyarakat sana yang (hampir)mirip dengan rumah asli masyarakat Batak yaitu Tongkonan seakan meyihirku untuk betah berlama-lama memandangnya.Kemudian Londa,kuburan dinding berbatu,yang disekitar dindingnya banyak patung-patung dari orang yang telah meninggal yang kita sebut tau-tau.Di dalamnya begitu banyak tulang belulang manusia.Saat kesana,sebetulnya nyali menciut ketika ditawari untuk ikut masuk ke dalam gua,tapi kepalang basah,jauh-jauh kesana buat apa jika tak melihat,maka dengan dag-dig-dug masuk jugalah aku.Setengah merem aku melihat tumpukan tulang,malah ada jenazah yang masih kelihatan rambut serta kacamatanya yang akhirnya terbawa dalam mimpi dan membuat ketakutan semalaman di hotel.Hiiyy!



Bicara soal jalan-jalan dan tempat wisata tentu tak ada habisnya mengingat begitu banyak tempat wisata yang bisa kita tuju di bumi Nusantara ini.Seperti keinginanku untuk bisa mengunjunginya satu persatu,namun lagi-lagi aku tipe orang yang nggak begitu ngoyo,jika ada waktu saja sudah syukur,apalagi budget yang cukup.Langsung deh,cabuuutt!!Kemanapun jadilah,tak perlu yang jauh,lagi-lagi,bepergian kan tak selalu harus ke tempat yang jauh.Masih banyak pemandangan indah didekat kita yang bisa kita nikmati.So,jalan-jalan....siapa takut?!

SELAMAT ULANGTAHUN PAK KOMANDAN!

Kutatap sosok itu,diusianya yang ke 65 tahun Bapak masih saja sama seperti yang lalu-lalu.Masih dengan gaya santainya bercelana pendek dan kaos kesayangan yang warnanya sudah berubah,duduk di kursi goyang depan TV dan sesekali menyeruput minuman hangat yang diletakkan di meja kecil samping kanannya.Nasi kuning yang dimasak Ibu mengepul di atas meja mengiringi usianya yang bertambah di hari ini.

Ya,setiap kali aku datang ke rumah Bapak di Tuban,begitulah posisi kesukaan Bapak,menerima kami di ruang keluarga sambil menemani kami mengobrol di kursi goyangnya.Bapak memang terlihat masih sehat,namun kuperhatikan gerakannya sekarang tentu tak selincah dulu tatkala Bapak masih aktif berdinas di Kepolisian meski karismanya masih sangat kurasakan hingga sekarang.
Sebagai seorang anak(mantan) Polisi,aku terbiasa melihat segala aktifitas Bapak yang luar biasa sibuknya,terutama saat Bapak bertugas di wilayah.Kadang bila diperlukan,tengah malampun Bapak akan keluar rumah demi melaksanakan tugas-tugasnya.Dulu aku sering heran,kenapa Bapak yang seorang komandan di kantornya masih harus ikut terjun juga ke lapangan seperti mengejar penjahat dan lain sebagainya,tapi itulah Bapak,apapun akan dilakukan demi tugas.
Selain terlihat perkasa di pekerjaannya,Bapak ternyata juga seorang ayah dan Bapak Rumah tangga yang baik.Tak segan-segan Bapak ikut membantu kegiatan di rumah bila sedang tak bertugas.Aku masih ingat,saat kami tak punya pembantu,kadang Bapak ikut menyeterika baju dan tak jarang kupergoki Bapak mencuci piring serta peralatan dapur.Kami diajari untuk mandiri,minimal ikut membantu seluruh pekerjaan di rumah dari membersihkan kamar dan barang-barang pribadi kami.Seringnya aku berpisah dengan Bapak dan Ibu(beberapa kali kami tak tinggal sekota) membuatku belajar menjadi seorang pemimpin di rumah,dari mengurus rumah hingga mengatur keuangan.Seingatku,berdua dengan adik kami sudah diajar mandiri sejak bangku SMP,waktu itu beberapa kali kami sudah mulai ditinggal karena Ibu harus mengikuti Bapak yang sedang mengikuti sekolah di SESPIM.Kemudian saat SMA,di Bandung kami juga beberapa kali ditinggal Ibu yang menyusul Bapak ke Inggris dalam rangka mengambil S2nya disana.Kami benar-benar sendiri.Kadang ada rasa sedih menyeruak,namun akhirnya kupahami bahwa dari apa yang dulu kujalani itu ternyata banyak hikmah yang kuperoleh di masa kini.

Salah satu hal yang paling kuingat adalah saat aku harus menikmati kesederhanaan yang diajarkan oleh Bapak.Aku paling sedih tatkala tak bisa memakai baju baru atau bergaya mengikuti trend seperti teman-teman lainnya.Bapak tak akan mengijinkan aku membeli baju,sepatu ataupun mainan baru bila tak dibelikan.Bapak pernah bilang,"Buat apa beli baju kalau kamu masih bisa pakai baju yang lama.Baju itukan cuma akan jadi gombal nantinya,".Satu-satunya barang yang boleh kubeli hanyalah buku dan peralatan sekolah.Bila aku akan membeli buku maka bapak tak akan segan-segan mengeluarkan uang untuk itu.Selain itu Bapak melarang kami untuk meminjam barang,sebisa mungkin kami harus pakai apa yang kami punya.Bapak melarang kami clubbing,dugem atau sejenisnya sampai aku kuliah,namun sangat mendukung bila kami melakukan travelling untuk menambah wawasan.Saat aku masih kecil sudah diajari kemping,tidur di kemah di tengah udara dingin dan mengikuti Bapak berpergian dengan menggunakan mobil pribadi keliling pulau Jawa dan Bali pada saat beliau mengambil cuti.Kami juga tak pernah dimanjakan oleh fasilitas meski Bapak tetap memberi kami kasih sayang dan perhatian.Masih terekam baik diingatanku saat Bapak sudah menjadi pimpinan tertinggi didaerahnya,kami anak-anaknya masih juga tak diberi fasilitas semacam mobil pribadi meski saat itu aku sudah sering melaksanakan aktifitas harus siaran di radio sampai larut malam.Aku sampai hapal dengan rute kendaraan umum bahkan juga jam-jam tukang ojek mangkal.Teman-teman sering meledek dengan mengatakan,"Masa anak Jendral nggak punya mobil?"

Jika dulu aku banyak mengeluh mengapa aku tak mengalami kemudahan-kemudahan atau hal-hal yang oleh teman-teman sebayaku tak mereka rasakan,namun kini aku dengan bangganya bisa mengatakan bahwa aku bahagia mendapat semua pengalaman itu.Ternyata semua hal yang diajarkan oleh Bapak berpengaruh banyak dikehidupanku,antara lain aku tumbuh menjadi anak yang lebih tegar,berani,teratur dan mewarisi bakat kepemimpinan Bapak.Harus kuakui peran Bapak sangat besar dalam kehidupanku.

Nasi kuning di piringku sudah tandas.Aku kembali memperhatikan sosok Bapak disampingku.Pak Komandan,begitu kami kadang-kadang memanggilnya sambil bercanda terlihat sudah semakin tua namun masih tetap berwibawa dalam kesahajaannya.Disisa usianya ini aku ingin lebih membahagiakan dirinya dengan membuatnya bangga dan kuharap akan mempunyai banyak lagi waktu untuk beliau.Selamat ulang tahun Pak Komandan!Peluk ciumku untukmu!

SELAMAT JALAN AMANG.....

Bagai petir menyambar saat kudengar berita Amang (Ayah mertuaku) meninggal Sabtu sore,tanggal 9 Agustus yang lalu.Bagaimana tidak,siangnya masih sempat kami mendengar suara beliau saat menelpon suamiku.Beliau memang sempat dirawat di Rumah Sakit di Siantar karena sejak kepulangan beliau dari Jakarta sebelumnya sudah terlihat mulai sakit.Amang memang terkena diabetes sudah lama,tapi begitu pandainya Amang menyembunyikan sakitnya dari kami seluruh anak-anak dan keluarga.

Kenangan terakhirku dengan Amang ketika aku pulang kampung kurang lebih satu setengah bulan yang lalu.Masih terbayang diingatan saat itu Amang sehat-sehat saja meski terlihat agak lelah setelah acara pernikahan adik bungsu suami.Kami sempat bercerita dan beliau memberi sedikit nasehat untuk Lexy,anakku sebagai cucu pertama pembawa nama,dan juga kami sempat bersama menikmati soto gomak,makanan khas sana yang berupa mie (seperti spaghetti namun berbumbu pedas)di warung samping rumah sambil bercerita segala hal.Beliau selama ini didepan anak-anak memang terlihat agak keras namun dimata kami para menantunya sangat baik,lembut dan tak pernah sekalipun menuntut ini atau itu.Tak pernah sekalipun selama usia pernikahanku dengan suami terlihat Amang marah dihadapan kami para menantunya yang semua berjumlah 8 orang (masih ada seorang adik yang belum menikah).

Masih teringat juga saat dirawat di Rumah Sakit,melalui telepon Amang mengatakan akan pulang pada hari Sabtu,ternyata itulah pertanda kepergian Amang selama-lamanya.Amang memang pulang,tapi pulang ke rumah Bapa di Surga.Kami begitu kehilangan sosok Amang sekaligus Opung bagi cucu-cucunya,seorang yang berjuang keras untuk keberhasilan anak-anaknya yang semua berjumlah 9 orang itu.Airmataku tak terbendung pada saat acara adat dilaksanakan hari Kamis tanggal 14 Agustus 2008,pada saat itu teman-teman beliau memberikan testimoni bahwa semasa hidup beliau sangatlah bangga terhadap kami anak-anaknya,terutama terhadap suamiku sebagai anak pertama laki-laki di keluarga.

Amang,rasanya kami belum banyak memberi yang terbaik untukmu,namun sudah waktunya Tuhan memanggil....Kami hanya bisa mendoakan dan kami percaya bahwa Amang sudah berbahagia di atas sana.Borhat ma Amang,Selamat Jalan,sampai bertemu di rumah Bapa kelak......!