Tuesday, June 30, 2009

Suatu senja di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban

Di Tuban Jawa Timur ada satu tempat ibadah warga keturunan Tionghoa,umat Tridharma yang ramai dikunjungi oleh bukan hanya umatnya namun juga oleh wisatawan baik domestik maupun dari mancanegara.Nama tempat ibadah tersebut adalah Klenteng Kwan Sing Bio yang terletak di seberang pantai kota Tuban.


Sebenarnya aku sendiri tak begitu asing dengan klenteng yang mempunyai ciri atas klenteng berhiaskan kepiting,karena pada waktu aku kecil dulu pernah beberapa kali diajak kesana.Kebetulan ada beberapa teman Bapak yang menjadi umat maupun pengurus di sana.Yang namanya kebetulan lagi,sore ini benar-benar rejekiku.Ada teman Bapak yang menjadi wakil ketua Klenteng tersebut yang akan menemani kami di Klenteng untuk sekedar melihat-lihat.Aku sendiri biasa memanggilnya dengan Om Akong. Benar saja,waktu aku ke sana ternyata Om Akong telah menunggu di pintu gerbang klenteng tersebut.Waahhh jadi ingat masa kecil lagi nih!Waktu itu ketika Bapak sering diundang bila Klenteng ada acara,aku sering ikut serta,tentunya menunggu-nunggu saat ada gelaran wayang potehi (wayang yang bonekanya dari kain dan berasal dari daratan Cina) dan juga tentu saja makan-makannya dong!

Atap gapura berbentuk kepiting dan tempat berdoa yang paling depan

Ternyata Klenteng yang sudah berumur sekitar 200 tahunan ini sudah banyak berubah.Halaman belakang dalam kompleks ini sekarang sudah banyak bangunan baru,seperti gedung untuk menginap,kemudian tempat pagelaran seni,tempat menginap VIP dan masih banyak lagi.



Om Akong bercerita bahwa Klenteng ini banyak didatangi oleh umat bukan hanya dari kota Tuban namun juga dari luar kota,luar propinsi bahkan luar negeri.Yang menjadi ciri khas di Klenteng ini adalah Jiamsie,seperti diramal begitu.Jadi hening sejenak seperti berdoa di depan altar dan mohon apa yang akan ditanyakan,kemudian kita mengocok satu tempat yang berisi seperti batangan yang harus kita keluarkan satu buah.Tiap batangan tersebut ada nomernya.Untuk mencocokkan kita melempar lagi seperti dua buah kayu berbentuk agak lonjong.Aku sendiri ikut mencoba.Dan rejeki buatku,ternyata hasilnya langsung diterjemahkan sendiri oleh Om Akong.Sayang,tak bisa memotret di altarnya.Hasilnya....hmmm rahasia doong hehe....



Setelah di altar Om Akong mengajak ke bagian belakang kompleks klenteng.Waahh...luas banget ternyata.Di belakang bangunan utama ada semacam bangsal yang terdapat beberapa dewa Tiongkok.kemudian ada patung Nyari-nyari yang mirip Judge Bao,eh nemu juga hehe.....
Kemudian juga ada bangunan setinggi 25 meter dibagian belakang yakni digunakan untuk siapapun yang ingin menginap dan juga panggung untuk pagelaran.Yang menarik perhatianku adalah dapur umum(nggak jauh dari urusan perut kik
ikikik....),disana ternyata siapapun yang mau makan bisa makan gratis sepuasnya.Selama ini siapapun boleh datang dan anehnya Klenteng ini tak pernah kekurangan karena sumbangan dari donatur yang selalu mengalir.Jadi setiap hari selalu ada menu makan disana bagi siapapun yang membutuhkan.

Dapur umum

Lumayan juga acara muter komplek Klenteng Tuban yang luas ini...dan menurut Om Akong lagi, bulan depan kalau tak ada halangan akan ada acara dan mengundang Agnes Monika untuk menyanyi disana.Pasti rame tuh kalau jadi.Tapi aku sendiri sejujurnya menunggu nunggu jadwal pentas wayang potehi yang sekarang sudah langka itu.Maklum,kata om Akong jumlah dalangnya sudah semakin berkurang bahkan langka karena untuk masa sekarang ini tak ada lagi yang mau meneruskan profesi ini.Sayang ya.Ada yang berminat jadi dalang wayang potehi???

Monday, June 29, 2009

Ketemu Kura-Kura Raksasa dan RA Kartini di Jepara

Jepara.Hari ini aku ketemplekan*roh muter muter lagi yang menuntunku ke sana.Yipiiiiii....semangat bangun pagi dan persiapan meluncur ke sana.Aku berangkat dari Tuban,rumah ortu.Karena ortu juga semangat ikut muter maka kali ini muter-muternya lengkap sak rombongan meski minus hubby.Ortu,my prince dan juga Marni,pembantu Ibuku.Tambah driver total rombongan enam orang.

Tadinya aku pikir Jepara itu dekat saja dari Tuban,eehh ternyata setelah tanya ortu dibutuhkan waktu berkendara sekitar 5 jam untuk sampai di sana! Tapi karena sudah direncanakan ya tetap semangat saja.Apalagi aku penasaran banget dengan Obyek Wisata Pantai Kartini yang ada Kura-Kura Raksasanya.Plus di kota ini juga ada museum Kartini,double deh rasa penasarannya.Tadinya ingin juga mampir Rembang dan Lasem,tapi pasti waktunya tak cukup.Maka ditetapkan tujuan utama hanya Jepara dan hanya numpang lewat Lasem dan Rembang,dengan pertimbangan Rembang kan agak dekat dari Tuban,sewaktu-waktu bisa kesana.

Tugu Kota Jepara

Kami sampai di Jepara sekitar pukul 13.00 WIB setel
ah sebelumnya mampir makan siang dulu di Kudus.Di Kudus kayaknya pas ya makan soto Kudus,makanya semangat banget mampir di Soto Kudus Pak Denuh,yang dahulu sering kami datangi bila bepergian melewati kota ini.Soto ayam Kudus ini lezat banget,disantap dengan 'teman-teman'nya yakni sate kerang,sate telur puyuh dan sate ayam serta paru goreng yang juga tak kalah yummynya.Lexy sampai nambah nambah tuh,sikaaaaattt!

Soto Kudus pak Denuh

Di Jepara,kami yang menikmati perjalanan dengan penuh canda tawa semakin ceria saja melewati deretan toko mebel ukiran yang aduhai,gilak deh bagusnya....hmmmm bikin ngiler aja,pengeeeenn!Maka jadilah kita agak norak sedik
it,kita komentar,"Woow...." atau "Bagusnyaaa...." dan "Apikeeee...." Wis jan norak!!Tapi noraknya segera hilang begitu sampai di Museum RA Kartini yang terletak di dekat alun-alun.Disana kami ditemani Mas Slamet pemandu museum.

Museum RA Kartini

Ternyata di museum tersebut tak hanya dipajang barang-barang dari RA Kartini maupun keluarganya saja tapi ada juga beberapa peninggalan bersejarah seperti lingga,yoni,makara dan kepeng (coin) bahkan kerangka ikan raksasa yang ditemukan sekitar Jepara.Lucunya ikan yang aneh tersebut (seperti mempunyai gading seperti gajah)dinamakan Joko Tuwo.Ikan jenis apaan tuh Joko Tuwo,perasaan baru dengar.....usut punya usut,yang menemukan kerangka tersebut dahulu adalah seseorang yang telah tua namun belum menikah (perjaka),ealaaaaaaahhhh!!

Beberapa barang peninggalan RA Kartini,dakon,tempat jamu,hiasan dll

Peninggalan bersejarah yang ditemukan disekitar Jepara

Kerangka Joko Tuwo

Setelah sak kenyangnya tanya-tanya sama mas Slamet yang baik hati tersebut kamipun melanjutkan perjalanan ke Pantai Kartini.Pantai dimana RA Kartini sering menghabiskan waktunya bermain semasa kecil itu tak jauh dari pusat kota,hanya sekitar 2,5 km saja.
Waktu kami kesana suasananya tak terlalu ramai.K
ami langsung menuju ke arah Kura-Kura Raksasa.Eiittssss yang ini bukan kura-kura betulan lhoo!Ini hanyalah semacam gedung yang entah nantinya akan dijadikan apa karena aku sempat melihat gedung ini tertutup.

Sang Kura Kura Raksasa

Main catur ukuran 'extra'

Aku juga sempat berfoto-foto dipinggir dermaga ya
ng terdapat ferry untuk meyeberangkan penumpangnya ke pulau Karimun.Yaaahhh andai saja kami punya banyak waktu pasti telah menyeberang,katanya disana indah banget buat menyelam dan menikmati pemandangan bawah lautnya.Selain Pulau Karimun,di dekat sana juga ada Pulau Panjang yang bisa kita tempuh kurang lebih selama sepuluh menit dari pangkalan perahu-perahu yang disewakan disana.FYI,di lokasi pantai kartini juga terdapat penginapan/semacam guest house untuk yang ingin bermalam disana.



Setelah menikmati pemandangan pantai dan juga melihat beberapa pengunjung yang sedang asyik berenang dipinggir pantai,kamipun harus segera pulang kalau tidak ingin terlalu larut malam sampai di Tuban.Sebelumnya Marni sempat berbelanja souvenir khas sana yakni hiasan dari kerang yang banyak dijual.Cieee....belanja buat sapa tuuwww??

Marni ditemani my Mom lagi milih souvenir

Aaaaahhh....berada di pantai Kartini sore tadi rasanya belum puas sih,tapi apa boleh buat,rencana kali ini tak pakai menginap sih.....HRRRRRRRR!Lain kali pokoknya harus terPUASkan,wakakakakakk!!!
Oya tadi kami pulang tak melewati jalur seperti pada saat menuju ke Jepara,kami melewati jalur lain yang relatif sepi karena dikanan kiri terdapat hutan pohon karet (melewati Kecamatan Tayu) ehh ternyata ada papan petunjuk tempat wisata lainnya yakni Benteng Portugis,ihhhh gemeesss nggak bisa mampir karena hari sudah mulai gelap!Apa daya.....hiks hiks....bener-bener deh,lain kali harus diniatin lagi khusus kesana!Dan harus bermalam di Pulau Karimun tentunya....*melamun dot com*

*Ketemplekan:ketempelan

Sunday, June 28, 2009

Lan Jalan di Jembatan Suramadu dan Bangkalan Madura....

Sudah sejak lama sebenarnya Mis MM ingin sekali jalan-jalan ke Madura.Tapi karena selama ini harus menyeberang lewat ferry dan (kebetulan) belum ada teman yang mau menemani maka rencana gatot alias gagal total,hilang begitu saja ditelan angin.Sekarang sudah ada Jembatan Suramadu yang mempermudah perjalanan dari Surabaya ke pulau penghasil garam tersebut.Dengan sedikit merayu hubby akhirnya berangkat juga deh kami kesana,kebetulan ada my prince juga yang sedang liburan.Formasi lengkap.

Kami menginap di Surabaya hari Sabtu dan nyaris rencana nganyari jembatan Suramadu gatot lagi karena belum-belum hubby sudah malas mendengar dari siaran sebuah radio swasta yang menginformasikan bahwa akses ke jembatan tersebut padat dan bisa berjam-jam mengantri.Duk remaaaakkk...masa gagal lagi sih???Akhirnya dengan sedikit rayuan gombal *wink wink*akhirnya tadi pagi berhasil juga aku mengajak hubby ke jembatan Suramadu.Eh,itu juga pakai perjanjian lho,kalau ternyata macet,kami memutuskan untuk kembali dan jalan-jalan saja di Surabaya.


Yeaaaahh...setuju deehhh!Berangkat juga akhirnyaaaa.....dan ternyata nggak ada macet-macetnya tuh!!Sejak di pintu tol Suramadu perjalanan lancar jaya.Cuman ketika menengok ke arah jalur motor,busyet daahh...itu ngantri apa macet ya???Panjang sekali antriannya!Selameeett...yang jalur kendaraan roda empat amaaann....!Sementara melewati jembatan Suramadu tersebut aku sempat takjub.Hmmm....sejujurnya takjub dengan....deretan mobil-mobil yang berhenti untuk berfoto-foto di sepanjang jembatan tersebut!Ccckkkk.....itu orang-orang tidak takut kena tilang apa yaa....???


Aku sendiri hanya mengambil foto jembatan dari dalam mobil lho.Begini-begini tertib berlalu lintas (alasan sebenarnya karena hubby malas saja buat turun wakakakakkk!!).Biar tidak berfoto-foto yang penting sudah marem melewati jembatan Suramadu,horeeee....!Perjalanan melintasi jembatan sejauh kurang lebih 5 kilometer kami lewati sudah.Di sepanjang jalan,sisi kanan dan kiri terlihat banyak orang berjualan,baik makanan,minuman,maupun juga souvenir yakni t-shirt yang bertuliskan "Suramadu" ataupun "Madura".Ramai sekali maaaaakk.....seperti pasar saja meski cuaca panas dan disekitar tanahnya gersang,ngemplak-ngemplak,beuuhhh!

Kamipun akhirnya melanjutkan perjalanan ke salah satu kabupaten yang terdekat dengan akhir jembatan Suramadu,yakni Bangkalan dan mengelilingi kota yang mendapatkan adipura tahun 2009 sebagai kota yang bersih,indah dan teduh tersebut.Hmmmm...ada apa ya di sana,sepertinya pemerintah setempat belum mengolah dengan baik potensi wisata kota ini,yang terlihat sudah mulai adalah Taman Rekreasi Kota dan Bukit Geger.Tamannya sendiri kami hanya lewati,nah bukit gegernya???Mbuuuhhhhh!

Bangkalan

Kami juga menyempatkan lewat Masjid Agung Bangkalan yang konon bersejarah,dan pernah direhab dan dibangun dua menara kembar.Ke
mudian selain itu juga sempat foto-foto di depan Klenteng Eng An Bio,klentengnya Bangkalan yang terletak di Jalan Panglima Sudirman,dan kelihatan masih terlihat bersih dan terawat.Di Pulau madura sendiri terdapat tiga Klenteng, selain di Bangkalan klenteng lainnya terletak di kota Sumenep dan Pamekasan.

Salah satu menara Masjid Agung


Mejeng depan Klenteng

Acara muter kali ini terpaksa tak dibarengi oleh wisata kuliner karena melihat beberapa tempat makan di Bangkalan yang padat sekali didatangi wisatawan,waaahh sudah malas duluan apalagi my prince bolak balik bilang masih kenyang.Yo wislah,akhirnya kami meluncur ke Surabaya melewati jembatan Suramadu kembali.Makannya di
Surabaya lagi.jauh-jauh ke Madura makannya di mal lagi,di mal lagi....wakakakakk!!


Tak apalah,lain kali jika ada kesempatan pasti kesana lagi sekalian ke Sumenep dan Pamekasan yang lebih banyak tujuan wisatanya.Yang penting sekarang kalau ada yang tanya,"Sudah ke Suramadu,Jeng?" aku bisa menjawab,"Ohhhhhh kalau cuma lan jalan ke Suramadu ya sudah Buuuuuu.....!!"

Friday, June 5, 2009

Rumah Dome dan Sego Abang Lombok Ijo

Rumah bulat mirip rumah Iglo atau juga mirip rumah telettubies empat sekawan yang selalu berpelukan itu ternyata ada di Yogyakarta lho!Aku juga baru mengetahuinya dari tayangan TV beberapa waktu yang lalu.Bukan namanya mis muter-muter kalau tidak penasaran.Maka tadi siang meluncurlah aku dengan mbak Lyla ke kompleks rumah yang terkenal dengan nama rumah Dome tersebut.

Perumahan Dome

Rumah Dome terletak di Desa Ngelepen,Sengir,Sumberharjo Prambanan Sleman.Dari arah Prambanan kita menuju ke Selatan sekitar 5 km,kemud
ian belok ke arah Timur,dan dari pertigaan tersebut kira-kira ditempuh jarak sekitar 2 km untuk sampai di perumahan yang merupakan bantuan dari warga Amerika Serikat kepada korban gempa Yogya 27 mei 2006 yang lalu.

Rumah Dome.Lihat tempat sampahnya yang dipilah pilah

Ketika kami berada disana,terlihat banyak sekali yang berkerumun di sekitar taman bermain dan aula perumahan tersebut,kami kira ta
dinya warga setempat yang sedang mengadakan pertemuan,ternyata mereka semua adalah pengunjung rumah Dome.Rupanya desa ini telah menjadi Desa Wisata dan siapapun dapat mengunjungi tempat ini.Aku dan Mbak Lyla sendiri langsung menuju pusat informasi Rumah Dome dan untuk sekedar meminta ijin melihat-lihat dan memotret rumah tersebut.Kami ditemui Bapak Sakiran yang ternyata juga bertempat tinggal di sana.Karena di sana dijual bermacam souvenir dari Rumah Dome seperti stiker,gantungan kunci,mug dan CD tentang pembuatan rumah Dome,kamipun membeli beberapa sebelum berkeliling.

Lantai Atas Rumah Dome

Mushola Dome

Waahhh cuaca siang ini panas sekali,meskipun tetap semangat berkeliling kamipun sempat mampir juga ke salah satu warung disana dan menikmati minuman degan.Hmmmmm....lumayan seger dan kebetulan pemilik warung serta penghuni Rumah Dome yang ternyata bernama mbak Harti ini baik dan ramah sekali.Ia malah mempersilahkan kami melihat-lihat isi rumahnya dan memotret,sama seperti Bapak Sakiran yang tadi pertama kami kunjungi.Rumah ini terdiri dari dua kamar,ruang tamu mungil,dapur dan lantai dua yang dapat dipergunakan untuk ruang santai.Tadinya sempat heran sih,kok rumahnya berbentuk bulat sih?Tapi ternyata memang rumah ini dirancang atau di desain khusus sebagai rumah tahan gempa.Untuk membangun rumah inipun dibutuhkan alat khusus yang didatangkan dari luar negeri yakni airform atau balon untuk mencetak rumah Dome.Wow...keren bangeettt!

Poliklinik

Selain mengunjungi rumah-rumahnya,kami juga sempat beraction nih di depan gedung pertemuan/aulanya di samping taman bermain anak-anak.Di Taman tersebutpun ada aneka permainan seperti ayunan yang ketika kami kesana malah dipergunakan oleh anak-anak dari pengunjung rumah Dome.Selain itu,di samping tama
npun ada mushola(yang juga berbentuk bulat) kemudian poliklinik dan ada beberapa fasilitas MCK untuk 71 keluarga yang tinggal disana.

Gedung Serbaguna Dome

Lelah dan kepanasan berada di rumah Dome kami melanjutkan acara jalan dengan wiskul.Rencana mau makan nasi merah alias sego abang yang di Jalan Wonosari ternyata eh ternyata lha kok rumah makannya dah gak ada ya??? Ya ampun....mungkin sudah tutup atau pindah kemana gitu ya secara terakhir makan disana
tiga tahun yang lalu!Akhirnya setelah mendapat info dari driverku,kami beralih ke Dapur Desa yang juga menjual sego abang lombok ijo dan berada di Jalan Tamansiswa.Kalau yang di tempat ini baru pertama kali makan disana.


Sego abang

Waahh untung deh ketemu juga Rumah Makannya.Akhirnya kami makan siang (yang terlambat) disana...waaaahhh maknyus rasanyaaaaa....sego abang alias nasi merahnya nyenengin,ditemani ayam bacem,sayur tempe,daun singkong,sambel ijo dan sambel tomat,mantaaapsss!Cuman,sambel ijonya puedes banget reeekkk!!Hoaaahhh hoaaaahhh!...!!Acara jalan kali ini diakhiri dengan mengelus-elus perut kekenyangan,hahahaha!!

Wednesday, June 3, 2009

Kopdar dengan Mbak Lyla

Empat hari berada di Yogyakarta selalu ada cerita baru.Jalan-jalan,belanja,wisata kuliner alias ngegendutin perut dan kali ini ketambahan:kopdar dengan salah seorang blogger aktif,mbak Lyla.Mbak Lyla yang blogger asli ini (kalau aku sih blogger-bloggeran) ternyata masih 'tetangga' denganku di Yogya,olalaaaa...ternyata dunia ini memang selebar daun kelor,setelah telpon-telponan,eh lha kok ternyata rumah kami masih terbilang dekat alias se kecamatan.....

Singkat cerita pokoknya janjian buat kopdar.Mumpung di Yogya agak lamaan nih.Maka tadi siang aku meluncur ke rumah mbak Lyla dan sambil menunggu waktu Lexy,my prince pulang sekolah langsung deh kami tancap gas ke Kraton yang hanya butuh waktu sekitar 5 menit dari sekolah Lexy.


Aku sendiri meski sudah lama di Yogya belum pernah sekalipun masuk sampai ke Keraton yang bagian belakang (yang ada museumnya),biasanya kan kalau mengantar tamu hanya di Keraton depan,sekali waktu pernah kesini eehh ternyata sudah tutup.Asyik niihh....ini baru namanya jodoh,kali ini bisa masuk juga.Ketika kami datang kebetulan sedang banyak rombongan anak-anak sekolah,berasa kita peserta study tour juga deh,hihihihi....

Dipijitin mbah??Dengan patung abdi dalem

Muter-muter di Kraton yang ketika itu cuaca cerah dan panas lumayan juga ya capeknya,meskipun tak semuanya kita masuki karena kami berencana akan ke Kaliurang setelah Lexy keluar sekolah.Meski keringatan saking semangatnya,acara foto-foto tetap saja tak ketinggalan.Cie cie....mbak Lyla....gayanya boleh juga n
ih....ketularan mis muter-muter,hihihihi...
Di museum lukisan kami sempat kenalan juga den
gan salah seorang abdi dalem Bapak Yudo (duh nama panjangnya lupa pak!),waduh bapak ini ramah sekali,saking ramahnya sampai ngobrol,tapi paakk ampun deh,saya nggak bisa njawab pake basa Krama(bahasa Jawa halus),hahaha....

Action bersama mbak Lilla

Setelah keliling Kraton kamipun beralih tujuan,apalagi kalau bukan....makan siang!Dasar gembul tukang makan,pengennya wisata kuliner terus....! Kali ini kami ke Amboja,salah satu tempat makan yang aku temukan kemarin ketika akan menuj
u Desa Sambi Petung,pas lewat,eehh kok ada tempat makan yang perlu dicoba.Kebetulan hari ini ke Kaliurang lagi maka jadilah menuju Amboja,herb garden dine.




Amboja sendiri terletak di Jalan Kaliurang km 18,7 (Pakem),tempatnya suejuk tentu saja.Ketika kami sampai di sana ada beberapa pengunjung yang memilih duduk di lantai atas (lesehan),Lexypun memilih lesehan,yo wiiiss...ke atas kitaaaaa....acara pilih menu pun heboh,pengennya sih dicoba semua,tapi apa masuk ke perut ya???Aku sendiri tertarik dengan nasi hitam,wow,seumur-umur belum pernah coba,tapi sayang sungguh sayang,adanya hanya pas weekend...huuuuuu akhirnya pilih nasi putih aja,tapi nasinya dari beras organik lho.Menu makan siang kita sup Amboja (rasanya dominan jahe),ikan bakar(yang pakai madu),udang asam manis,brockoli cah jamur,ayam Amboja(pakai wijen dan madu juga),sepiring tempe mendoan,es rosella yang segaarr.....nyam nyam nyaaaamm...hajaaarr!




Kenyang makan siang,acara belum berakhir nih,kami masih menuju gardu pandang Kaliurang,wah sayang beibeh...sudah mulai kabut dan mendung,jadinya gunung terlihat tersaput kabut....naik ke gardu pandang,menikmati semilir angin,foto-foto dan mempergunakan jurus jongkok,nungging dlsb buat motret,padahal hasilnya ya gitu-gitu aja hahaha...dasar amatiran!



Tak terasa capek juga ya,hari juga semakin sore....mendung oiiii...pulaaaaangg....makasih ya mbak Lyla sudah nyempetin kopdar dan jalan sama miss muter muter,jangan kapok yaaaa.....mudah-mudahan besok ada kesempatan jalan lagi,masih banyak tujuan muter-muter nih!Muaaaaaaacccchhhhhh!

Oya...tadi diatas aku sempet nyebut desa Sambi Petung....nah,desa itu berada di Cangkringan,dekat juga dengan Amboja....kemarin waktu jalan-jalan ke Kaliurang (juga)aku tertarik dengan tulisan desa wisata Sambi Petung dan ingin tahu ada apa disana...oalaaaahh ternyata di desa itu aku ketemu dengan sapi-sapi perah,beberapa tanaman kopi...kirain ada apalagi gitu,tapi dasar mis muter muter ya dikelilingi juga.....halah!

tanaman kopi



Jadah dan tempe bacem Mbah Carik,maknyus!

Numpang naruh foto di postingan ini aja yaa....juga acara
nyari jadah dan tempe/tahu bacem di Mbah Carik.Mau...mau...mauuu???