Saturday, November 21, 2009

Jalan-Jalan ke Marina Beach dan Lawang Sewu Semarang

Mendengar kata Lawang Sewu biasanya bulu kuduk langsung berdiri,njegrik.Nama sebuah gedung di kota Semarang itu memang terkenal keangkerannya(paling tidak untuk yang pernah mengalaminya).Meski sudah beberapa kali menginjakkan kaki di kota Semarang rasanya kudu mikir-mikir untuk mengunjungi gedung yang ternyata kini milik PT Kereta Api tersebut.

Namun pada tanggal 11 Nopember 2009,aku memberanikan diri mengunjungi gedung tersebut,bukan karena nekat dapat wangsit,tapi karena kebetulan banyak temannya untuk masuk kesana,hahahaa....judulnya uji nyali rame-rame!Kebetulan pada waktu itu kami rombongan dari Bojonegoro sedang berada di kota Semarang dalam rangka menghantar kepindahan pimpinan suami,so...siapa takut ke Lawang Sewu jika beramai-ramai begini???

Latar belakang Tugu Muda Semarang

Perjalanan di Semarang didahului pada tanggal 10 Nopember 2009 bertepatan dengan hari Pahlawan.Pada waktu itu mantan pimpinan hubby mengajak kami semua untuk mutar mutar pantai Marina Semarang dengan menggunakan kapal.Dan sekali lagi,meski sudah berulang kali ke Semarang namun ini juga adalah kali pertam
a aku berada di Pantai Marina yang terletak di Utara kota Semarang.Waduuhh ternyata aku ketinggalan yaa....

Marina Beach saat senja

Sambil menikmati suasana pantai di senja itu seperti
biasa aku tak lupa sekedar menjeprat jepret pemandangan dan juga saking isengnya Dani dan Imam,dua orang pengikut rombongan aku jadikan model qqqqq....hmmm...senja di Pantai Marina Semarang saat itu indah sampai tak terasa sudah magrib dan kami harus kembali ke Hotel.

Muter-muter naik kapal sampai masuk angin

Paginya,kami semua menuju Lawang Sewu sebelum kembali ke Bojonegoro.Ada juga yang tak mau ikut masuk ke gedung karena belum-belum sudah takut.Yaelaaaahh....segini banyaknya rombongan kok takut sih??Sayang dong...udah bayar,lagian malu sama rombongan anak TK dari Plamongan yang juga sedang tour disini,wkwkwkwkkk!Tadinya rombongan dibagi dua gelombang dan masing-masing ditemani seorang pemandu (hmmm aku rasa dia juga pawang n paranormal nih soalnya nggak ada takut-takutnya).Sebagian peserta 'tour dadakan' ini memang berniat banget melihat penampakan,baik secara langsung maupun iseng-iseng berhadiah dari foto-foto yang mereka jepret terus.Tapi sebagian lagi hanya ingin tahu saja bagaimana isi dari gedung tersebut.Yeaaahhh kalau yang ini sih termasuk aku,amit-amit jabank bebeeekk....aku gak pengen lihat penampakan!!


Menurut catatan sejarah gedung ini dibangun sekitar tahun 1903 dan pernah digunakan oleh Belanda sebagai kantor pusat kereta api.Berada di kompleks Tugu Muda Semarang gedung ini nampak berdiri dengan megah dan bergaya art deco.Gedungnya yang besar serta berpintu banyak inilah yang mungkin pada akhirnya lebih terkenal dengan nama Lawang Sewu atau seribu pintu.

Seribu Pintu

Gedung tua yang kini dilestarikan ini benar-benar antik menurutku,lumayan deh kalau mengelilingi gedungnya,maksudnya lumayan..biki
n gempor,huehehe!Ada yang menarik perhatianku,yakni kaca-kaca besar yang ada didalamnya...waahh kereeennn!namun ketika beberapa orang memutuskan untuk turun ke ruang bawah tanah yang konon dulu dipakai sebagai tempat penjara dan pembantaian,nyaliku langung menciut.Emoh,emoh..emooohhh!Biar dibayar juga ogah deh,sereeeemmm...konon ceritanya,dibawah gelap tak ada penerangan sama sekali ditambah lembab karena banyak air.Dan...disanalah sering dijumpai penampakan...dan...jreng..jreng..jreeeenngg....bener aja!Di salah satu foto rombongan kami ternyata ada gambar penampakan seperti sesosok perempuan yang ikutan nampang dibelakang mbak-mbak polwan.Hiiiiyyyyyyy!!Dhemit-dhemit gak doyan nasi,sana pergiiiiiiii!!


Fiuuhhh...benar-benar perjalanan dan acara wisata yang lumayan mengerikan.Tapi meskipun terlihat serem-serem empuk toh tetap menyenangkan!Bagi mis muter muter mana ada sih perjalanan yang gak enak??qqqqqqq.....

Thursday, October 8, 2009

Sejenak di Jakarta.....

Minggu lalu ketika ada waktu berangkat ke Jakarta untuk suatu acara,seperti biasa,Miss MM punya ide,sambil menyelam minum air es hahaha....jadilah acara jalan-jalan disela acara utama.Karena teman-teman baik banyak yang berdomisili di Jakarta maka sekalian juga jadi ajang temu kangen...waahh pokoknya ini kesempatan harus dipergunakan dengan sebaik mungkin.Setelah janjian sana sini akhirnya rencana mendadak ini bisa terealisasi.

Tiba di Jakarta Jumat pagi tanggal 2 Oktober,langsung menuju ke Mercure Hotel dan disana sudah ada seorang sahabat baikku,Mbak Shant sengaja menyempatkan waktunya dari Bandung,jauh-jauh untuk ketemuan denganku.Waaahh thanks mbak Shant!Juga Brownies manisnya!Bersama salah seorang teman,mbak Lusmy,akhirnya kami langsung menuju ke Kota Tua yang kayaknya asyik nih buat dikelilingi.Aduuhh...bener-bener ndeso banget,kayaknya baru kali ini deh aku menginjakkan kaki di Kota Tua...dari dulu kemana saja ya?

Depan Museum Sejarah Jakarta

Salah satu tempat yang langsung kami tuju setibanya disana adalah Museum Sejarah Jakarta atau yang terkenal dengan Museum Fatahillah.belum juga masuk museum,sudah bergaya di meriam yang berada di Fatahillah square...idiihh...acara narsis dimulai.Dan ketika kami bergaya juga di pintu depan museum ternyata penjaga museum mempersilahkan kami masuk,"Yang hari ini pakai batik,masuk gratis..." Waaaahh.....memang kami semua sengaja janjian pakai baju batik pada hari tersebut,lumayaaann...ternyata bisa gratis masuk museum Fatahillah!

Pintu kuno merah yang kusuka

Begitu masuk museum,terus terang aku mengaggumi gedung tua yang pernah dijadikan balai kota dan bergaya abad 17 ini,sampai sempat berandai-andai jika aku bisa tinggal didalamnya...hehehehe!Dulu gedung bertingkat tiga ini sendiri dipakai sebagai perkantoran,gedung pengadilan dan penjara bawah tanah yang konon terkenal sebagai penjara tersadis.Sebenarnya penasaran sih dengan penjara bawah tanahnya,tapi mbak Shant nggak berani masuk,padahal kalau banyak waktu pengen juga sih menyelinap,eehh....tapi kalau sendirian????Yah akhirnya muter-muter saja melihat isi museum yang terbagi atas beberapa ruangan itu dan juga meriam Jagur peninggalan Portugis abad ke 16 yang terkenal memiliki kekuatan magis (hmmm ga jelas kekuatan seperti apa yang dimaksud),ada pula patung Dewa Hermes yang merupakan Dewa keberuntungan.

Green window

Lelah berputar-putar di museum kami akhirnya memutuskan untuk beralih ke Cafe Batavia yang tak jauh dari museum.Sebelum masuk Cafe ternyata ada dua orang sahabat lagi yang bergabung,mbak Indri dan Cik Ing...makin seru nih acara mengelilingi Fatahillah Square.Bangunan Cafe Batavia sendiri merupakan bangunan tua setelah bangunan museum Sejarah Jakarta yang sebelumnya kami datangi tadi.Gedung ini dahulu berfungsi sebagai rumah tinggal,gudang,art galeri dan akhirnya cafe seperti saat ini.Interiornya sendiri unik dan hampir seluruh sisi dinding dihiasi oleh foto-foto tua.Bahkan sampai ke toiletnyapun terdapat foto-foto tua serta kaca yang dibingkai lampu kuning.Keren abiiiss!


Setelah mencicipi menu dimsum yang yummy kamipun beralih menuju La Piazza di Kelapa Gading.Wooaaaaa...makan lagiii...dan tentu saja ngrumpi lagi.Di sana rombongan bertambah,ada mbak Rei,mbak Elis,mbak Rere,pokoknya seruuuu!Makan malam di Alibaba serta diakhiri dengan janjian untuk esok harinya.Mbak Indri,maturnuwun traktirannya!

Berbatik Ria di Alibaba with De Kunthies

Pagi harinya,Sabtu tanggal 3 Oktober kami bertemu lagi di Monas.Welaaahhh..ternyata mbak-mbak tersayangku ini meskipun tinggal di Jakarta belum ada yang pernah masuk dan sampai puncak Monas! Tapi begitu melihat antrean yang sudah memanjang bak ular naga,niat untuk masuk dan naik ke puncak pun sirna.Kami segera beralih ke museum lainnya yang tak jauh dari Monas dan berada di Jalan Merdeka Barat.Kali ini kita bergaya di museum Nasional atau yang terkenal pula dengan sebutan Museum Gajah.Disebut museum gajah karena di sini terdapat patung Gajah pemberian dari Raja Thailand pada tahun 1871.

Depan Monas

Museum Nasional

Wuiihhh ternyata koleksi museum ini banyak dan lengkap yaa...aku sampai kesenangan memotret beberapa koleksi,diantaranya ada arca yang mirip anjing namun bertaring,lhaahh ini kan antik!

Kemudian patung nandi,lingga,yoni,patung Bhairawa yang merupakan patung tertinggi di gedung ini dan diperkirakan berasal dari abad 13-14.Woww...kalap!kalap! Untuk penggemar barang kuno dan peninggalan bersejarah seperti aku ini pasti betah deh berada disana.


Setelah cukup berputar-putar di museum akhirnya kami memutuskan untuk menuju Grand Indonesia untuk makan siang.Disana sudah menunggu lagi dua orang sahabat lainnya,mbak Delia dan mbak Milla.Wah seru...seruuu! Benar-benar pertemuan yang luar biasa!Mbak Elis,maturnuwun ditraktir makan siang di Excelso depan air mancur yang cantik,mbak Delia thanks oleh-oleh dari Singaporenya! I love it!

Grand Indo bersama sahabat-sahabat

Meskipun waktu pertemuan yang terbatas (karena aku harus mengikuti acara di Mercure) namun rasanya berkesan sekali.Terimakasih sahabat-sahabatku semua...untuk waktu dan perhatiannya buatku selama berada di Jakarta.Jika ada sumur diladang bolehlah kita menumpang mandi,jika ada umurku panjang bolehlah kita MUTER MUTER lagi yaaaa!! Muaaaacccchhhh!!

Tuesday, September 29, 2009

Candi Asu Sengi,Candi Pendem dan Air Terjun kedung Kayang

Sabtu kemarin saat berada di Yogyakarta,aku sempat janjian dengan salah seorang teman baikku,Tina untuk jalan-jalan bareng.Selain reunian karena sudah lama kami tak jumpa(sekarang Jeng Tina tinggal di Kalimantan Timur)kami juga berjanji akan menyalurkan hobby muter dan 'dijepret-jepret'.Dan kami memutuskan untuk sama-sama mencari candi yang berada di Muntilan dan sekitarnya yang dekat dengan rumah ortu Jeng Tina.

Baru kutahu ternyata di Muntilan juga terdapat beberapa candi yang meskipun sudah tak utuh lagi namun menarik juga untuk dikunjungi,antara lain Candi Pendem,candi Asu Sengi juga candi Ngawen.Karena jarak candi Asu dan candi Pendem berdekatan maka kami memutuskan untuk menuju kesana.Eh,tapi kok laper ya, rasanya perlu diisi dulu nih perut sebelum acara muter,mampir dulu ah nyoba nasi sop empal Bu Ngalim.Kata Jeng Tina sih ini masih saudara Sop Empal Bu Haryoko Muntilan yang terkenal dan pernah kucoba itu.Oke deh,nyam nyam...rasanya pun hampir tak jauh berbeda,kenyaaaang..!!

Tujuan pertama yang gampang dicari(meskipun sempat nyasar kebablasan)adalah candi Asu Sengi.Terletak di Desa Candi Pos,Kelurahan Sengi,Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.candi Asunya sendiri sudah tak utuh lagi,berbentuk bujursangkar dan atapnya sudah tak ada,tingginya sendiri sekitar 2,5 meter.Konon disini dulu diketemukan beberapa prasasti,sayang yang katanya ada patung nandi pun tak kutemukan,hmmm sebelah mana sih??Apa sudah dipindahkan atau malah hilang ya?



Setelah melancarkan aksi narsis,kami bertemu dengan seseorang yang bernama Pak Sunyoto yang menjelaskan bahwa ada candi lainnya di dekat candi Asu tersebut,yakni candi Pendem,namun untuk sampai disana kami harus berjalan kaki karena tak bisa dilalui oleh kendaraan.Sempat ragu juga sih,tapi karena Pak Sunyoto yang sepertinya sedang kerja di kebun itu(karena mirip pendekar bersenjata clurit)mau mengantarkan kami akhirnya berangkat juga deh,lewat pematang sawah,jembatan kecil dari bambu yang bikin jantung mpot-mpotan,maklum deh nggak pernah lewat.Malu sih sama jeng Tina yang piawai sekali melewati jalan-jalan tersebut,aduh maaakk...sudah lama nih nggak outbond!



Di samping kami ternyata ada sungai Pabelan yang airnya jernih terdengar deras,ohhh ingin sekali rasanya main di sungai tersebut kalau tak melihat medannya yang bikin aku mundur tak ingin turun kesana,curam bo'!
Bolak balik aku nanya,"Aduuh jauh nggak sih ini cand
inya?"lumayan ngos ngosan.Tapi Pak Sunyoto bilang dekat saja.Aaahhh...'dekatnya' Pak Sunyoto tentu 'jauh'sekali bagi kami hahaha!
Akhirnya kami sampai juga di Candi Pendem yang kelihatan agak lebih besar sedikit dibanding candi Asu.Wah ada seperti sumurnya juga ditengah-tengah seperti yang terdapat di candi Asu.Hmm...sempat bingung juga,itu sumur kosong buat apa ya.Setelah browsing ternyata ada kemungkin dahulu ini dipakai untuk menghormati arwah Raja atau sesepuh yang dihormati gitu.Tapi ngeri juga untuk melongok ke dalam sumur takutnya kejungkel n jatuh hehe...


Di Candi ini pula ada hiasan dinding yang unik juga,seperti sosok orang yang mengangkat sesuatu,selain itu paling seperti gambar burung dan bunga.Tak semua sisi dinding candi ada reliefnya.Sayang sekali,sepertinya sudah banyak batu yang hilang.Karena sudah jauh-jauh jalan kesini dan menenpuh medan yang bikin surprise nggal afdol dong kalau tak berfoto....cihuyy foto-foto lagi :)Halah! kapan capeknya nih kalau soal berfoto....padahal ampuunn...siang itu cuaca panas banget,lumayan buat menggosongkan kulit(yang sure,sudah gosong dari sananya)



Setelah puas melihat lihat kami melanjutkan perjalanan lagi.Kali ini menuju lokasi air terjun Kedung Kayang yang berada dekat Puncak pass Ketep,berada di jalur Blabak-Boyolali,tepatnya di Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan.Pertama sih jalannya semangat 45,tapi begitu melihat jalannya bikin ngos-ngosan,ehh ternyata harus memutari bukit lagi deh,ampun dijeeeee! Ga kuat nih,mana sepanjang jalan ada bau-bauan tidak sedap pula,halah! Sepertinya sih bau pupuk gitu.Puyeng! Akhirnya menyerah dengan sukses deh....panteesss..kebanyakan yang kesana kok para ABG ya??Ternyata kami harus menyadari bahwa kami sudah 'sepuh' wakakakkkk!!



Akhirnya kami hanya berfoto-foto saja dari atas...itu juga mungkin baru sepertiga perjalanan menuju lokasi air terjunnya.Memalukan! Kami kembali dengan cekikikan sendiri terutama saat menyadari bahwa kami sudah 'simbah-simbah.Meskipun demikian tak mengurangi rasa happy karena hari itu kami dapat bercanda ria,bertemu kembali dan melaksanakan acara muter yang selalu kami sukai.Perjalanan Sabtu sore itu diakhiri dengan nyicipi ikan bakar,ayam goreng kremes dan cah caisim di "Waroeng Kampoeng".


Thanks Jeng Tina,meskipun acara muter kali ini agak menguras tenaga dan membuat kaki Jeng Tina pegel pegel,hehehe....sampai berjumpa kembali di acara muter kita selanjutnya!

Friday, August 28, 2009

Buka Bersama Mbak Lyla Di Gadri Resto

Setelah sekian lama tak bertemu Mbak Lyla,salah seorang teman Blogger dan member Pet Society Mania Indonesiana(PSMI) dari Yogya,akhirnya semalam kami "temu kangen" juga.Karena masih dalam suasana bulan Ramadhan,acara temu kangen yang dipilih adalah Buka Bersama...cieee...meski cuman berdua sih (bertiga dengan my prince)tapi seru banget!


Kali ini aku pilih Gadri Resto,yang masih merupakan
bagian dari Kasultanan dan berada disamping Keraton Ngayogyakarta.Restaurant ini juga sekaligus sebagai kediaman dari GBPH Haji Joyokusumo salah seorang putra dari Sultan HB ke IX dan merupakan adik dari Sultan HB X yang kini tengah bertahta.Waahhh baru ngeh nih bahwa Rumah Jawa ini keren banget.Jadi inget masa-masa sekolah dulu dan diajarkan bahwa Rumah Jawa itu terdiri atas beberapa bagian,seperti Kuncung,Pendopo,sentong,pawon dan lain sebagainya.Jadi masuk ke nDalem Joyokusuman ini seperti membuka lagi buku pelajaran waktu sekolah dulu hehehe.....

Di bagian pendopo

nDalem Joyokusuman yang dibangun pada tahun 1916 ini memang ditata secara arsitektur dan fungsi sebagai rumah Jawa,dibagi menjadi 7 bagian ruangan dan dibatasi dengan lingkaran tembok yang biasa disebut CEPURI.Bagian paling depa
n adalah PENDOPO,dan didepan pendopo sendiri ada satu tempat yang dipakai untuk menaruh gamelan dan disebut KUNCUNG.Hihihii...jadi ingat sebuah majalah jadul ya?Di Pendopo sendiri berfungsi sebagai tempat menerima tamu dan tempat jamuan Resto Gadri yang kami datangi.Disini juga terdapat kurungan untuk upacara Tedhak Siten yang dipakai putra putri Sultan sewaktu masih balita (mereka dimasukkan ke dalam kurungan ini dan memilih barang-barang yang mereka suka).

Kurungan Tedhak Siten

Karena diperkenankan masuk ke dalam ruangan berikutnya aku dan Mbak Lyla ya memilih masuk sambil menunggu waktu berbuka.Dasar Mis MM,kakinya gatal kalau tidak keliling,lanjuuttt!Ruangan belakang pendopo ad
alah PERINGGITAN.Disini banyak sekali barang-barang koleksi dari keluarga,ada juga payung kebesaran Pangeran yang dipakai saat upacara kebesaran Keraton.Aduuhh koleksinya kuno-kuno deh,iihhh pengen!pengen!pengen!*hanya bisa mbathin*

Peringgitan

Ruangan selanjutnya adalah SENTONG TENGAH yakni merupakan bagian tengah setelah peringgitan dan disinilah diadakan upacara Tampa Kaya yang merupakan bagian dari upacara adat pernikahan.Sedang ruangan lain adalah SENTONG TENGEN merupakan ruangan tertutup karena disini ruang tidur utama pangeran Joyokusumo pemilik nDalem ini.Sedang ruangan SENTONG KIWO merupakan ruang yang kini dipakai untuk museum,dan ada beberapa barang seperti tempat tidur Sri Sultan HB IX,cermin besar keemasan (duuhh naksir,naksir!!),satu set meja rias dan foto-foto keluarga Kerajaan.Alamaaakk....berada di ruangan ini berasa jadi Putri Keraton saja!

Tempat Tidur Sultan HB IX untuk istri KRA Windyaningrum

Ruangan belakang adalah GADRI yang berfungsi sebagai ruang makan dan ruang berkumpul keluarga,disini sering diadakan acara Royal Dinner dan
Lunch.Sampingnya ada satu tempat yang digunakan untuk menaruh seperangkat gamelan dari Keraton yang bernama kanjeng Kyai Retno Puspa,keren ya namanya??
Ruangan terakhir yang gak kalah pentingnya adalah PAWON.Nah disinilah tempat memasak keluarga ini.Selain itu ruangan untuk putra putri ada disebelah kiri dekat dengan tempat gamelan.Putra Putri dari pangeran Joyokusumo sendiri ada tiga orang,dan yang paling besar perempuan kini berada di Luar Negeri.

Ruangan Makan keluarga (Gadri)

Gamelan Kanjeng Kyai Retno Puspa disamping ruang makan keluarga

Wah,ternyata asik juga nih keliling ndalem Joyokusumo,betah banget. Ternyata konsep penyelenggaraan Resto Gadri ini bagus juga ya dan d
imaksudkan agar kita dapat mempelajari dan melestarikan salah satu warisan budaya Jawa.Kapan ya bisa punya Rumah kayak gini??*Numpang leyeh leyeh sejenak mumpung Pangeran Joyokusumo sedang ke Jakarta*

Gudeg,nasi Blawong dan soup Vermi Celly

Breaded Chicken Stick

Kebanyakan melamun sampai lupa,ayo mbak Lyla,sudah buka nih,!Kita santap menu ala nDalem ini yang merupakan perpaduan makanan asli Jawa/keraton dan makanan western...Soup vermi Celly,Breaded Chicken stick,Penne carbonara,Nasi Blawong Keraton,Nasi Gudeg,Pande koek,pisang keju dan tenggorokan disegarkan dengan hot tea dan sexy blue lemon J yang ada selasihnya...sluurrrppp....glek!

Tuesday, August 25, 2009

Dolan ke Candi Barong

Yuhuuuuuuu! Akhirnya Tour de Candi yang pernah tertunda bisa kembali dilaksanakan,dan acara muter yang sempat libur kembali muncul berikut semangat Mis Muter-Muter(Mis MM).Kali ini candi yang di'dolani' Mis MM adalah candi Barong.Candi ini terletak di dusun Candisari Sambirejo Prambanan dan tak jauh dari lokasi Candi Boko (ke arah Selatan dari Candi Prambanan).Mencarinya lumayan sulit karena papan petunjuk ke arah candi tersebut hanya terletak di dekat lokasi.Jadi beberapa kali Mis MM harus menanyakan kepada penduduk sekitar lokasi dari Candi Barong ini.


Untuk menuju kesana pun ternyata jalannya.....duuhhh lumayan memprihatinkan.Wah,pantas saja candi ini jarang didatangi pengunjung.Sayang banget sebenarnya.Meski harus bertanya ke sana sini,mis MM tetap antusias.The show must go on...maju terus pantang kembali hehehe.....Setelah melewati jalan menanjak yang lumayan bikin badan terguncang-guncang dalam mobil akhirnyaaa....sampai juga di lokasi! Tapi...eh..eh...mana pintu masuk ke candinya ya??Sekeliling candi berupa tembok tinggi dan tak kelihatan ke dalam...setelah muter akhirnya nemu juga deh...ternyata dari tempat parkir masuk ke candi harus muter jauh,weleeh....


Berbekal payung (jelas aja kepanasan,dolan ke candi kok pas jam 12.00 WIB) melangkahlah aku dengan pasti menuju candi,ternyata payung harus dipegang erat-erat jika tak ingin terbang karena anginnya....bujubuneeeengg...gede bangeeet!! Jadilah aku Mis Payung siang itu.Kemayu dot com,wakakakakkk!! Eits....ternyata candi sunyi sepi...tak ada secuilpun tanda
-tanda kehidupan,alamaakk merinding disko ne
h! Terpaksalah setelah beberapa menit teriak ke driver untuk segera nyusul.Dasar pak supir gak mau capek,dia malah manjat lewat tembok tinggi menuju candi,holoohh..untung gak ada satpam atau penjaga (Gila ya bener2 sunyi senyap ini candi!)


Celingak celinguk dan memperhatikan dua buah candi disana yang ternyata adalah candi peninggalan Hindu dan dibangun untuk menghormati Dewa Wisnu dan istrinya Dewi Sri yang konon katanya adalah Dewi Kesuburan,akhirnya membuatku gatal untuk memotret juga.Biasalah,dengan kamera digital seadanya dan yang apes tentu saja pak supir,dia kebagian motretin aku! Aku rasa dia mbatin dalam hati," Oh Dewaaa...apa salah dan dosaku hingga terpaksa berpanas-panas harus motret Ibu Narsiswati???"


Candi Barong ini tersusun atas 3 tingkat. Tingkat pertama adalah dasar seluruh bangunan candi yang berupa tanah datar. Tingkat kedua adalah pelataran. Tingkat ketiga adalah tingkat yang paling suci, di mana terdapat 2 buah candi utama dan sebuah gerbang. Nah,dua candi itulah yang digunakan untuk memuja Dewa Wisnu dan Dewi Sri tersebut.Sayang tak ada lagi arca-arcanya...hanya terdapat relung dan makara saja dan hiasan di dindingnya.


Hoosshhh...hosssshhh!Capek juga keliling candi apalagi musti bergaya ditengah panas mendera....hoho...lebay ya!Gayanya juga sih *malu malu nekat* Setelah berfoto sana sini akhirnya kusudahi juga acara dolan di Candi Barong,yang menurutku harus lebih dapat perhatian lagi dari kita semua,meski letaknya yang terpencil tapi mempunyai potensi wisata yang dapat ditingkatkan.