Wednesday, January 25, 2012

Biak yang baik

Minggu yang lalu saya mengunjungi Biak,salah satu kota di bagian Utara Papua.Bermula dari obrolan dengan Angel,salah seorang teman baik saya dari Surabaya yang mengatakan bahwa ia akan ke Biak,dimana kakak Angel tinggal selama ini.Angel sendiri tak asing dengan kota tersebut karena masa kecil dan remajanya dihabiskan di sana.Singkat cerita kamipun memutuskan untuk bertemu di Biak.Angel memesan tiket dan saya ngepack koper.

Gerimis menyambut saya sore itu di bandara Frans Kaisiepo,Biak Numfor setelah penerbangan sekitar 60 menit dari Jayapura.Bandaranya kecil namun bersih.Seorang porter mengejar meski saya katakan barang saya hanyalah sebuah koper kecil dan tak perlu dibantu.Tapi porter tersebut gigih mengikuti saya hingga keluar bandara.Kebetulan Angel agak terlambat menjemput,sang porter terus bertanya apakah saya dijemput,siapa yang menjemput dlsb.Usut punya usut di kota kecil seperti Biak ini hampir setiap orang saling mengenal.Benerkaaaann…porter tersebut kenal dengan Susi,kakak Angel.Padahal sempet curiga ini porter ngapain sih repot-repot menginterograsi.Fiuuhhh!

Saya menginap di Aerotel Irian.Letak hotelnya sekitar 50 meter saja dari bandara.Menurut rekomendasi teman-teman hotel Aerotel adalah hotel terbaik di sana.Aerotel sendiri sudah ada sejak tahun 1953 dan merupakan hotel tertua di Biak.Lantainya yang terbuat dari kayu masih kelihatan bagus dan kokoh meski usianya sudah puluhan tahun.Hanya beberapa langkah dari kamar saya adalah laut yang selalu terdengar suara deburan ombaknya.Meski ada pagar pembatas karena disekitarnya banyak karang yang bisa melukai kaki,namun saya sempat melihat ada seorang bule yang melompati pagar dan nyebur ke laut.The ‘nekat’ bule!! “Woiii Mister…Misteeerr ati-ati yeee…”

Saya baru tahu Biak punya banyak tempat menarik.Antara lain pantai-pantai yang tersebar baik di Biak Timur maupun utara,monumen Perang Dunia II,Gua Jepang,Taman burung dll.Angel sendiri kelihatan agak takut ketika saya menyebut gua Jepang maupun ketika kami mampir ke Monumen PD II.Ternyata baik Susi maupun Angel punya pengalaman ‘spooky’ saat berfoto di sana beberapa tahun yang lalu dan sodara-sodaraaaa…ada penampakan tentara Jepang yang ikut narsis dan nyengir di foto mereka *kabur dot com*

Susi dan Angel di monumen PD II

Pantai yang pertama kami datangi adalah Pantai “Sagara Indah” di Bosnik,Biak Timur,sekitar 30 menit berkendara dari kota.Orang menyebutnya pantai Bosnik.Pantainya berpasir putih dan teduh.Ada beberapa saung yang disewakan untuk duduk-duduk.Kita hanya bayar Rp.50.000,- dan bisa sepuasnya menempati saung tersebut.Saya,Angel dan keluarga Angel bertemu dengan rombongan bule teman si bule nekat di Hotel yang akhirnya kami ketahui adalah rombongan dari Rusia.Bule-bule itu asyik bener berenang.Salah seorang bulenya bernama Olga,cantik dan sexy. Olga ngga sadar banyak yang motret dia secara candid.Lhoo buat apa candid kalau ternyata Olga mau difoto terang-terangan bersama kami dengan bikininya…*ngikik mode on*

Hari kedua saya dan Angel ke Wari di Biak Utara ditemani pak Cliff dari pihak Hotel.Dibutuhkan waktu lebih dari sejam untuk bisa mencapai pantai Wari.Ternyata benar kata orang,pantai Wari lebih indah dibanding Bosnik.Pasirnya yang putih dan pantai yang panjang menyajikan suasana yang berbeda.Angel bilang pantai ini jauh lebih keren dari pantai Kuta.Saya sendiri menikmati mendayung perahu kecil di Muara.Ketika lewat muara,ada seorang pemuda yang asyik mendayung dan ternyata Elia,si pedayung perahu itu mau saja ketika kami memintanya untuk mendayung perahu sampai ke bibir pantai.Suasana yang tenang,air yang hijau dan cuaca yang cerah sangat klop pada siang itu.Nggak terpikir ada buaya atau tidak disana,yang penting dayung teruuuusss….

Selain Wari,ada juga spot lainnya yang super duper keren tiada tara yakni…ombak pecah.Sejujurnya Mis MM tidak tahu apa nama tempatnya tapi karena di sana ombak menerjang karang-karang dan terlihat indah sekali ketika terpecah,baiklah kita sebut saja ombak pecah.Btw,tolong cubit saya,ini di surga atau bumi sebenarnya??

Karena hujan mulai turun saya beralih ke Air terjun Warsa yang harus ditempuh beberapa kilometer lagi.Di sana kami bertemu dengan rombongan LOOR suatu komunitas photographer Jayapura.Hmmm…ngiler lihat kamera mereka sambil berandai,suatu saat saya bisa ikut bergabung dengan mereka.Air terjun Warsa sendiri tak terlalu tinggi.Saya lihat ada beberapa anak yang dengan gila-gilaannya lompat dari atas air terjun.Wooowww….bak superhero mereka terjun.Sayang air terjunnya tak terlalu bersih,warnanya hijau..tak seperti air terjun Sedudo di Jatim yang pernah saya datangi dulu.

Untuk kedua kalinya saya ke Ombak pecah.Makan siang dengan bekal yang kami bawa dan mulai lagi berfoto-foto ria.Waaaahh…pak Cliff baik banget mau motretin kami terus.Moga-moga pak Cliff nggak capek lihat gaya A-Z yang kami pakai.*sungkem*

Sebenarnya masih banyak tempat bagus lainnya yang bisa kita datangi di Biak,terutama di Pulau Padaido dan pulau-pulau kecil sekitarnya.Namun seperti biasa,waktu membatasi.Mis MM harus kembali ke Jayapura setelah tiga malam tidur nyenyak di Biak.Suasana baru,kenalan baru,tempat indah nan memukau dan sejuta angan-angan serta harapan untuk dapat kembali ke Biak suatu saat nanti melengkapi perjalanan kali ini.Special thanks to Angel,Susi,Pak Mul,Pak Cliff,keluarga besar Angel dan anak-anak Biak yang bahagia…terimakasih untuk sambutan,traktiran dan semuanyaa…kenangan ini kan kuberi bingkai indah …Biak yang baik,bye-bye….

6 comments:

Keke Naima said...

alamnya masih alami cantiknya ya :)

zilko said...

Wuih, Biak keren ya ternyata!! :P

Diana Indah said...

jelajah terussss...sebelum menyesal kayak saya..hihi

gimana di tempat baru mba Jude ?

Anonymous said...

kunjungan sob:)

outbound training di malang said...

kunjungan gan.,.
bagi" motivasi.,.
Saat harapan mu belum terwujud maka jaganlah kamu berhenti berharap dan teruslah berusaha.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,

Paket Wisata Dieng said...

wahh alamnya benar benar masih asri