Monday, October 6, 2008

Laskar Pelangi dan kisahku

Menonton film LASKAR PELANGI membuatku membuka kembali kenangan masa kecilku dulu.Bukan karena ada kesamaan antara aku dan tokoh-tokoh di film tersebut atau ingin bercerita tentang semangat menempuh pendidikan seperti di film ini, tapi terus terang menonton film ini membuatku terkenang beberapa penggalan kisah lalu.Masa kanak-kanak,masa bermain,yang apapun kondisinya tetap saja menyisakan cerita indah dan menggembirakan bila dikenang.

Jika di film Laskar Pelangi ada Ikal,Lintang dan teman-temannya yang selalu memandang kecantikan pelangi di sebuah pantai di pulau Belitong,aku juga pernah punya teman-teman bermain masa kecil di Tuban maupun Lamongan ketika aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar.Bedanya,teman-temanku itu tidak satu sekolah denganku,mereka adalah anak-anak tetangga yang bersekolah di SD Negeri dekat rumah.Aku lebih beruntung,bisa menuntut ilmu di sekolah yang lebih bagus dari mereka saat itu.Meskipun kami tak satu sekolah,namun setiap siang sepulang sekolah kami selalu bertemu dan bermain bersama.Ada kakak beradik yang usianya tak begitu jauh terpaut,Jojo,Tiwung dan Yeti,kemudian Rini yang seumur denganku dan berbadan agak gemuk.Endang yang hitam manis dan Jum yang sering ingusan.Mereka semua adalah beberapa teman-teman dekatku pada masa itu.

Sepulang sekolah,aku yang dulu tinggal bersama kakek dan nenek dari pihak Ibu diwajibkan untuk tidur setelah makan siang.Tapi aku dan adikku memilih hanya 'berpura-pura' tidur sebentar dan limabelas menit kemudian sudah meloncat dari atas kasur untuk mengendap-endap keluar rumah dari pintu samping saat nenek dan kakek kami terlelap di kamarnya.Saat itulah kami bertemu dan mengisi waktu kami dengan hal yang paling dinikmati oleh anak-anak dibelahan dunia manapun,yakni bermain!Latar belakang keluarga yang berbeda tak membuat kami merasa canggung sama sekali.Asal bisa bermain dan mempunyai teman bermain itu sudah luar biasa buatku dan teman-teman.Biasanya kami berkumpul di rumah Jojo yang tak begitu jauh dari rumahku,setelah semua kumpul barulah kami merencanakan akan mengisi siang dengan apa.Kadang kami bermain bersama antara anak laki-laki dan perempuan,namun juga terkadang kami bermain secara terpisah dan kemudian nanti bergabung bersama.

Seingatku,bila hanya kami anak-anak perempuan yang berkumpul,biasanya kami bermain rumah-rumahan.Jangan bayangkan boneka atau rumah Barbie yang indah yang kita mainkan,tapi kami membuat orang-orangan dari kain sisa penjahit yang kami dapatkan dari Rini.Kami gulung dan ikat dengan benang potongan kecil kain tersebut kemudian untuk bajunya kami juga ambil kain potongan sisa yang bercorak warna warni.Untuk rumahnya kami menumpuk bekas kotak kue atau bahkan kadang-kadang juga kotak bekas kemasan rokok untuk dibentuk sebagai rumah,demikian juga perabotannya.Kotak korek api misalnya,kita pakai solah-olah menjadi sebuah meja.Imajinasiku berkembang dan berkelana disini.Kemudian selain itu kami juga bermain'pasar-pasaran',seolah-olah berjualan makanan kami petik bunga-bunga dan dedaunan di sekitar untuk dijadikan bahannya.Sebagai piringnya kami memakai piring-piringan mainan dari plastik atau tanah liat yang banyak dijual di pasar.Lelah bermain rumah-rumahan,kami sering berkeliling kampung yang dulu masih belum begitu padat rumah penduduk,kami bermain di tanah lapang atau pergi ke kebun tebu milik orang.Jika sedang jail,maka tebu-tebu milik orang tersebut kami ambil beberapa batang untuk kami makan bersama.Lucu juga jika mengingatnya,mengambil tebu orang kemudian berlari sekencangnya sampai terengah-engah karena takut ketahuan.Bersepeda bersama sampai ke padang ilalang yang agak jauh dari rumah juga pernah kami lakukan.Berboncengan kami menjelajah tempat lain di luar kampung.Senang rasanya bila bisa menemukan tempat lain yang bisa kami pakai untuk berkumpul dan bermain bersama 'gank' kami atau tempat yang menarik seperti tempat pembuatan gerabah atau bahkan kandang sapi yang bagiku sangat asing pada saat itu.Jika sudah begini,aku dan teman-teman merasa sudah menguasai 'dunia' di luar sana,hahaha....!

Sewaktu aku duduk di kelas 5 SD, Bapak dinas di Lamongan.Aku yang masih tetap tinggal di Tuban saat itu selalu diajak ke Lamongan bila liburan tiba.Akupun mempunyai beberapa teman yang bisa aku temui setiap ada kesempatan libur di sana.Aku sudah lupa beberapa nama mereka,tapi yang paling sering bertemu dan kuingat adalah Widi (ada dua nama Widi),Yanti dan Ita.Gosh...yang lain aku benar-benar lupa,namun masih terbayang wajah-wajah mereka.Anak-anak ini seumuran denganku dan mereka punya kesukaan yang sama denganku,yakni di bidang seni tari.Aku mempunyai guru tari juga yang mengajarkan beberapa tari Jawa dan modern.Di kala liburan tiba,entah mengapa teman-temanku yang di kota Lamongan ini sering minta diajarkan tarian.Aku menari asal-asalan saja diikuti,hahahaha!Lucu bila mengingatnya.Kami berkumpul di aula samping rumah dinas bapak dan mengajar mereka menari dengan diiringi musik dari tape model dahulu yang besar dan beratnya minta ampun.Sewaktu HUT Bhayangkara,tiba-tiba saja mereka minta menjadi penari latar yang akan mengiringi saat aku menyanyi di acara tersebut.Oya,saat itu aku diminta menyanyikan lagu ABRI MASUK DESA untuk mengisi acara tersebut.Fiuh...antara bingung dan heran juga.Bingung karena aku harus menyampaikan hal ini ke Ibu.Rencana semula kan aku hanya menyanyi dan tak diiringi penari.Herannya,kenapa mereka semua mau dan senang aku arahkan dalam koreografinya.Koreografi seorang anak kelas 5 SD!Pada saat itu belum musimnya ada penari latar,maka aku hanya mengarang seadanya,sambil sesekali mengambil satu dua gerakan dari rekaman video para penyanyi di TVRI.Jadul banget deh gayanya.Setelah dapat persetujuan dari Ibu akhirnya kami semua bisa tampil,bahkan untuk kostumnya Ibu sampai sempatkan untuk berbelanja sendiri!Munculah kami diacara malam HUT Bhayangkara tersebut dengan gaya dan dandanan pol-polan bak artis.Ada satu kebanggaan tersendiri bila mengenangnya,aku berkreasi dengan menciptakan koreografi tarinya dan juga menyanyi dengan gayaku sendiri.Semua bertepuk tangan dan bersorak,kulihat ada rona bangga dan bahagia dari kedua orangtuaku dan juga orangtua teman-temanku yang menonton.Mirip dengan rona bahagia Bu Mus,guru dalam film Laskar Pelangi saat melihat Mahar menciptakan tarian dan bersama teman-temannya memenangkan acara karnaval.

Kini,setelah puluhan tahun dari masa itu,film Laskar Pelangi kembali mengingatkanku akan masa bermain,masa kanak-kanakku yang begitu ceria.Memang cerita kami berbeda,namun seperti kataku di atas ,masa kanak-kanak,dimanapun dan apapun kondisinya selalu ada cerita menyenangkan yang bisa dikenang dan dibawa sepanjang hayat.

(Buat teman-teman masa kecilku,where are you now,guys?)

6 comments:

ika rahutami said...

aku dah nonton juga Dith... dan rencana desember ke belitung.. hehehe udah direncanain lama nggak kesampaian melulu.
kamu udah di jogja?
aku tadi pagi barusan balik ke semarang bu...
payah tidak cocok

JudithNatalia said...

Ke Belitung sama siapa mbak?Kalo sendiri sama2 yuuk..aku punya temen2 disana :)

Admin said...

Kebetulan nonton nang kos-kos_an_e polwan sing ijih abege... barty sakjane kit chilix ana bakat kriminal yak mbx_e??? untung ketemu_e karo Lae_qw... Wakakakakak

Bamby Cahyadi said...

Akhirnya, karena ajakanmu aku buat juga blogspot hehehe...

Anonymous said...

yap,
laskar pelangi memang menyentuh sebagian dari kita,
karena memang gak jauh dari apa yang pernah kita lakoni,
apalagi orang seperti saya yang asli orang desa dan tinggal di desa (kebetulan di kabuapten lamongan juga)

salut banget buat guru-guru madrasah di desa saya, yang saat inipun masih seperti bu mus :"penuh pengabdian, bayaran gak jelas bahkan gak dibayarpun mungkin tetap ngajar"
beberapa orang yang ngajar teman-teman sebaya saya ketika kecil, sampe sekarang masih ngajar
(saya sendiri ketika kecil sekolah di sd negeri)

salut juga buat kamu, yang tanpa malu ngaku pernah jadi orang desa,
nice blog

salam kenal,

JudithNatalia said...

Kran:Maturnuwun sudah mampir dan komen2...leres kalo film ini mengingatkan kita akan masa kecil kita...akupun salut akan pengabdian para Guru terutama di pelosok seperti bu Mus,yang dengan ikhlas melakoni semuanya.... salam kenal :)