Friday, November 7, 2008

Hujan-hujanan di Candi Bajang Ratu

Jalan-jalan lagi.Horeeeeee.....!!Dan rute kali ini adalah Mojokerto.Kebetulan di kota tersebut ada sedikit urusan organisasi yang harus diselesaikan,maka sambil menyelam minum air,tidak ketinggalan dong acara 'memanjangkan kaki' alias jalan-jalan!Aku berangkat bersama Ibu Ketua,seorang PHL di kantor dan dua orang pengurus lainnya beserta dua orang 'body guard' kami yang merangkap sebagai driver.

Candi Bajang Ratu


Tempat wisata sekaligus peninggalan budaya pada jaman keemasan Majapahit Candi Bajang Ratu menjadi sasaran kami sore ini.Terletak di Dukuh Kraton Desa Temon Kecamatan Trowulan,Candi ini tidak sulit untuk ditemukan.Dari Jalan Raya Jombang-Mojokerto kami berbelok dan mengikuti arah petunjuk kurang lebih dua kilometer sampailah kami di Candi tersebut.
Hujan yang tiba-tiba menguyur seakan menyambut kedatangan kami.Dasar nekat,kami semua tak menghiraukan hujannya dan tetap melangkah menuju arah candi.Meskipun kami semua membawa senjata ampuh yakni payung,kami malah suka kena tetesan air hujan yang mengalir.Lucunya,Ibu Ketua mau mau saja ikut kami semua main air.Kata beliau,"Masa kecil kurang bahagia..." Hahahaha!



Bodyguard kami yang asli iseng

Candi Bajang Ratu sebenarnya merupakan salah satu dari candi peninggalan jaman Majapahit selain candi lainnya yakni Candi Tikus.Candi Tikus sendiri terletak tak jauh dari Candi Bajang Ratu ini,sekitar 700 meter.Tapi sore ini kami memilih untuk mengunjungi Candi Bajang Ratu yang terlihat lebih indah dan sulit untuk dilewatkan di sore yang sejuk ini.Candi ini sendiri menurut juri kuncinya adalah merupakan semacam pintu masuk ke bangunan suci untuk memperingati wafatnya Raja Jayanegara.Kata Bajangratu sendiri konon artinya adalah 'kecil'dalam bahasa Jawa Kuno.Raja Jayanegara adalah raja yang diangkat ketika masih kecil.

Horeee.....hujaaaann!

Candi ini diperkirakan dibangun pada abad 13 atau 14 dan mempunyai tiga bagian yakni atap,tubuh dan kaki.pada kedua sisinya ada sayap dan pagar temboknya.Sedangkan dicandinya sendiri ada relief matahari,kepala garuda,naga berkaki dan ada kepala kala diapit singa.Sayang,hujan yang mengguyur membuatku tak bisa berlama lama mengamati semua relief tersebut.Tapi ada satu yang menggelitik dan menjadi pertanyaan,kata orang tidak ada pejabat pemerintahan setempat yang berani mampir ke candi ini,katanya sih pamali.Hmmmm...apa hubungannya ya??Pertanyaan ini kubawa pulang setelah kami puas menyalurkan hobby narsis kami yang tidak pernah bisa melihat
camera nganggur,hihihihi.....

No comments: