Tuesday, November 18, 2008

Teman Muter-Muter

Muter-muter yang kumaksud kali ini tidak ada hubungannya dengan sakit kepala alias pusing,puyeng,nggliyeng,apalagi sampai vertigo.Muter-muter kali ini masih soal travelling,salah satu hobby yang selama ini aku gandrungi.Dan berbicara soal travelling yang telah kujalani selama ini tak semuanya memang kulakukan sendirian.Terutama untuk tujuan yang jauh.Sebenarnya travelling sendirian bagiku juga tak masalah,tapi ketika suatu saat ada teman yang kebetulan mempunyai kegemaran yang sama dan asyik buat diajak jalan bareng,why not?Apalagi jika kita punya tujuan yang sama dan juga teman tersebut menyenangkan untuk diajak sharing selama perjalanan.

Ada beberapa nama teman yang pernah jalan bareng denganku dan mereka kuanggap luar biasa.Baik,se-hobby,sehati,dan sepemikiran.Klop deh.Dulu sewaktu aku masih lajang,teman yang paling sering jalan denganku tentu saja adalah sahabatku,Hanny.Hanny adalah teman kuliah yang kemudian menjadi sahabat paling dek
at.Saking dekatnya,sampai akhirnya keluarga kami juga bersahabat.Dengan Hanny sudah banyak tempat indah yang kami kunjungi.Ambon,Ternate,Maluku Tengah (Masohi),Banda Neira,Makasar,Toraja,Bali.Acara jalan-jalan kami biasanya sukses berat,salah satu 'oleh-oleh' kesuksesan kami yang benar-benar gila adalah dari salah satu perjalanan itu akhirnya aku menemukan jodohku!Sayang kini kami tinggal berjauhan dan kesibukan Hanny yang luar biasa dengan tiga orang'buntut' yang harus diurusnya membuat acara jalan-jalan kami libur untuk jangka waktu yang tak pasti,hehe.



Teman jalan yang lain adalah Tina,istri dari teman suamiku.Kami berteman sejak tahun 2001,saat kami sama-sama di Yogyakarta.Ternyata soal jalan-jalan kami juga sehati.Rasanya gatal kaki kami bila tak bepergian.Dengan Tina memang aku memang tak pernah jalan terlalu jauh,masih di pulau Jawa ini,paling jauh pernah ke Batam dan ke Singapura sekali.Meskipun kami tak lagi tinggal sekota,sesekali kami masih sering bertemu saat aku ke Jogja dan ia pulang ke home basenya di Muntilan,biasanya kami sama-sama melaksanakan wisata kuliner,hmm....sama-sama doyan makan!Terakhir jalan dengan Tina saat aku ke Ambarawa kemarin.

Dewi.Harus kuakui,ia adalah teman muter-muter yang paling hebat dan tough yang pernah aku jumpai.Dewi istri salah seorang junior suamiku yang tinggal sekota denganku sekarang.Masih muda,cantik dan pemberani.Tempat indah yang pernah aku datangi bersamanya dan paling berkesan adalah Bromo dan Sulawesi Selatan.Seingatku,di saat aku sudah kelelahan ketika akan menaiki kawah Bromo,Dewi malah masih segar bugar.Hebat,lidahku sudah melet-melet dan Dewi masih punya semangat '45.Jadilah Dewi pemenangnya,sampai di atas dengan selamat dan bisa memandang keindahan kawahnya.Two thumbs!Aku sendiri di setiap anak tangga terpaksa harus berhenti untuk mengatur napas.Kalau sudah begini baru berasa tuwir,hehe.



Di Pantai Losari Makasar pun demikian,dengan beraninya Dewi 'mengusir' orang-orang yang berada di dekat tulisan"Pantai Losari" demi mendapatkan hasil foto yang terbaik!Astaganagaaaaa....itu orang-orang kok ya mau-maunya dan nurut dengan'perintah'Dewi,hahaha!Di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Dewi malah rela berfoto-foto dibawah air terjunnya,padahal aku sudah kehilangan selera karena takut terpeleset,wow,gawat kan kalau tercebur,soalnya aku nggak bisa berenaaaanng!*ketahuan deh*

Punya teman jalan yang sehati memang menyenangkan.Semuanya jadi terasa lancar dan nyaman.Berbagi selama perjalanan sangatlah penting,selain bisa bertukar pikiran dan berbagi ilmu ataupun sekedar chit chat saja.Lebih bagus lagi bila si teman jalan bisa diajak patungan untuk lebih menghemat acara jalan-jalan kita.Wah,itu suatu bonus.Bukankah akan terasa lebih ringan bila ditanggung bersama,seperti biaya akomodasi misalnya.Hemat,kan?Memang tak bisa dipungkiri,meskipun sudah sehati soal jalan-jalan terkadang kita juga masih menemukan perbedaan dengan teman jalan kita.Biasanya soal kebiasaan.Bayangkan bila kita tak terbiasa tidur bersama dengan seseorang yang ngorok dan tiba-tiba harus seranjang dengannya.Atau mempunyai teman jalan yang penakut,bahkan dengan seekor kecoak sekalipun!Tapi bagiku sendiri,selama acara jalan tetap jadi yang utama,maka hal-hal'kecil'itu bisa dihilangkan dengan sendirinya.Tak jadi masalah dan kita tetap bisa fun.So,punya teman muter-muter,siapa takuut?


12 comments:

The Diary said...

wah... aku juga suka muter2 mbak... alias travelling...

admin said...

hmmm...enaknya bisa muter2..jadi kapan nih backpackeran..
backpackeran ke Tibet enak nih kayaknya..

The Diary said...

wah ternyata pertamaxx.... yak...

btw aku blm pernah ke Bromo hiks kapan ya...

Arya said...

pernah ndak selama travelling sempat berantem dengan temen seperjalanan, sebab biasanya kalo dah kecapekan biasanya jadi keluar watak masing" sih...kalo masih kurang yakin dan haqul yakin...coba deh berpayah-payah naek kawah Ijen...tapi viewnya diajmin setimpal deh dengan rekosane.. btw, lam kenal yah

Zilko said...

asiknya ya jalan2, hahahhaa...

DuDuGi said...

wah pasti rasanya gak nikmat,dith. tapi nikmooooooooooottttt hahahaa

Kios Info said...

yang pasti lagi bikin hidup jadi lebih hidup ya nggak?

Nyante Aza Lae said...

dq waktu kecil punya pengalaman dengan "muter-muter", tau g mba', akhirnya dq jatuh n sblmnya nabrak2..hehh..hhee

Prihandoko said...

mungkin yg membuat jalan2 itu menyenangkan adalah karena kita menemukan sesuatu yg baru...coba bandingkan ketika kita memiliki sesuatu yang baru...kurang lebih rasanya akan sama...Nice report!

Haris said...

Jalan jalan bisa membuat kita fresh kembali

Miss G said...

Senangnya jalan2, saya juga suka jalan2...maksudnya jalan kaki kemana-mana, enak siy.. sayang aja Jakarta trotoar-nya berbahaya.. Seandainya semua kota di Indonesia ini trotoarnya bagus dan terawat, wah pasti kita bisa jadi negara wisata yg terbaik, soalnya kita punya potensi besar yg di sia-siakan ya mbak, maksudnya ga optimal gitu loh penanganannya.. Nah loe, kok saya malah jadi pidato..hahahaaaa.. (^^,)

ika rahutami said...

lha terus kapan kita jalan dith??
heheheh kemana? masih bingung nih?
wisata sepatu, wisata kuliner, atau wisata beneran?